Menjelang Natal, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)/Gereja Katolik dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)/Gereja-gereja Protestan biasa mengeluarkan tema Natal bersama. Untuk tema tahun 2022 diambil dari Matius 2:12, "...Pulanglah mereka ke negerinya melalui Jalan lain".
Tema tersebut, berkisah tentang bagaimana Tuhan memperingatkan tiga majus dari timur yang datang mencari kanak-kanak Yesus. Ketiga majus dari timur ini, tidaklah tahu dimana Yesus dilahirkan. Mereka hanya mengikuti tuntunan cahaya bintang. Celakanya, mereka bertanya pada Herodes, penguasa waktu itu. Tentunya dia sangat terkejut, sebab tak ada raja lain selain dirinya sendiri.
Saking penasarannya, ia pun mengumpulkan imam-imam kepala dan ahli taurat untuk menanyakan hal tersebut. Dan jawaban mereka, makin membuatnya menjadi gelisah. Bahwa di Betlehem Yesus akan dilahirkan (Matius 2:5-6).
Akal bulus Herodes sebagai raja pun bermain. Ia merasa posisinya terancam. Karena itu, ia pun memanggil para majus dari timur, memberitahukan sekaligus berpesan agar ketiga majus dari timur itu kembali memberitahunya jika mereka telah menemukannya. Sebab ia pun ingin datang kesana.
Padahal, Herodes berniat untuk datang dan membunuh kanak-kanak Yesus. Tentunya rencana jahat tersebut tak diberitahukannya kepada ketiga majus dari timur.
Rencana Herodes, sekalipun tidak diberitahukan tetaplah diketahui oleh Tuhan Sang Pencipta. Tuhan memberitahukan rencana jahat Herodes kepada tiga raja dari timur tersebut melalui mimpi. "Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain " (Matius 2:12).
Andai Kembali Melalui Jalan yang Sama
Saya bukan pastor, juga bukan pendeta. Tetapi hanya seorang awam yang tidak memiliki keahlian dalam berbagai kajian dan perbandingan.
Meskipun demikian, saya memiliki hati dan budi pekerti, untuk membaca dan menyelami makna yang terkandung di dalam alkitab yang saya baca dan berusaha untuk mengimplementasikan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk mendengarkan khotbah dari pastor dan pendeta mengenai isi alkitab dan bagaimana mengimplementasikan ajaran tersebut dalam keseharian.
Andai saja ketiga majus dari timur kembali melalui jalan yang sama setelah bertemu dengan kanak-kanak Yesus di gua Betlehem, maka sudah tentu ada persoalan. Apalagi memberitahukan hasil pencarian mereka kepada Herodes yang jahat. Pastilah, ia akan menyuruh algojo-algojo untuk menuhu kanak-kanak Yesus. Bahkan, bisa jadi dialah yang membunuh kanak-kanak Yesus dengan tangannya sendiri.
Namun berkat kepatuhan para majus dari timur akan peringatan Tuhan, maka selamatlah kanak-kanak Yesus. Mereka pergi melalui jalan lain.
Setelah lama menunggu, Herodes ternyata merasa terpedaya. Ia ketipu sama orang-orang majus. Saking marahnya, ia pun menyuruh membunuh semua anak berumur dua tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya sesuai dengan perkiraan yang ia dapat dari orang majus dari timur (Matius 2:16).
Dengan demikian, ia merasa bahwa kanak-kanak Yesus pasti ikut terbunuh dari sekian anak yang dibunuh itu. Namun Tuhan menyelamatkan kanak-kanak Yesus. Sebelum aksi Herodes dijalankan, Yosef bersama Maria dan Yesus pergi mengungsi ke Mesir.
Mencari Jalan Lain Saat Ada Persoalan Hidup
Siapakah yang tidak pernah menghadapi persoalan dalam hidupnya? Semua manusia, tak ada kecualinya. Orang miskin, orang kaya. Rakyat jelata, penguasa. Yang dipimpin, juga yang memimpin. Semua mengalami persoalan dalam hidup.
Satu persoalan yang sama, dapat diselesaikan oleh setiap orang dengan cara yang berbeda. Berilah contoh, kuis 'Who wants to be a millionaire'Â nya David Brigss, et al asal Inggris yang pernah dipopulerkan di Indonesia.
Quis yang pernah dipopulerkan oleh presenter kondang Tantowi Yahya di salah satu stasiun TV swasta dari 2021-2026 ini memberikan tawaran bagi peserta yang tengah dilanda kebimbangan. Ketika peserta bingung akan jawabannya sendiri, maka boleh menggunakan tiga pilihan.
Setiap pilihan, hanya boleh digunakan satu kali saja. Bisa menggunakan tawaran bantuan 50:50Â (fifty fifty), menelepon teman (phone a friend) atau bertanya pada penonton (ask the audience).
Semua pilihan tersebut, tetaplah ada konsekuensinya. Bantuan yang tepat, dapat mengantarkan peserta ke tahap berikutnya. Namun jawaban yang keliru dari penggunaan tawaran bantuan tersebut, membuat peserta gagal maju.
Dalam hidup, seringkali ada yang memilih sesuatu secara gambling saja. Lumrah dan manusiawi. Memilih secara untung-untungan. Jika pilihan tersebut hanya berupa dua sisi mata uang, maka peluang berhasil dan tidak itu sama-sama kuat, 50:50. Dan setiap kali kita memilih sesuatu, pastilah ada bagian yang dikorbankan.
Hidup memang selalu dihadapkan dengan pilihan. Karenanya, menentukan pilihan merupakan persoalan juga. Takut akan salah memilih. Padahal, selalu akan ada rentetan peristiwa selanjutnya sebagai konsekuensi dari pilihan hidup kita.
Namun, persoalan yang dihadapi hendaknya dicarikan solusi. Berani mengambil keputusan untuk mencari jalan lain ketika kita mengalami kegagalan.
Ah, saya pribadi masih perlu belajar banyak. Belajar mencari jalan lain ketika ada persoalan dalam keluarga. Juga dengan tetangga dan rekan kerja. Dan saya mau menggunakan fasilitas 'menelpon Tuhan' seperti tawaran bantuan yang diberikan dalam kuis Who wants to be a millionaire.
Selamat Hari Raya Natal 25 Desember 2022 bagi kita yang merayakannya. Damai Natal untuk semua. Terima kasih bagi para saudara dan sahabat yang mengucapkannya. Dan tetap  menghormati sahabat yang karena satu dan lain hal tidak mengucapkannya. Persahabatan kita, tetap tak boleh luntur untuk hal tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H