Tamu undangan kemudian melakukan tour kuliner keliling seluruh kelas yang telah disulap menjadi stand kuliner dadakan, hasil kreasi para siswa tiap kelas, dibantu oleh setiap guru kelas dan orang tua siswa.
Kelas 1-3, menyiapkan menu lokal yang berbahan dasar dari potensi daerah sendiri. Sementara, kelas 4-6 sudah lebih komplit, dan menu utamanya sudah mencakup menu Nusantara. Siswa-siswi pun bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada pengunjung yang bertanya tentang produk yang ada di stand mereka.
Para pengunjung dapat membeli produk-produk buatan para siswa ini. Semua produk makanan yang dibuat tersebut memang tujuannya untuk dijual. Dan diakhir acara, semua habis terjual. siswa tersenyum ceria, para guru lega, dan orang tua ikut berbangga.
Selain menu khas lokal dan Nusantara, pengunjung juga dapat menikmati pentas seni spektakuler yang ditampilkan oleh seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Ada atraksi karate, fashion show, pantomim, paduan suara, dan tentunya semua dirangkai dalam satu kesatuan acara, "Drama Musikalitas Suri Ikun dan Bui  Ikun". Â
Dan puncak pentas seni dimana anak-anak melakukan aksi lelang suara mereka, kepada para penonton yang adalah mayoritas orang tua mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan sekolah Canossa Kupang yang sementara dilakukan. Salut, untuk kegiatan P5 yang dipadukan dengan kegiatan membangun sekolah.Â
Seperti apa drama Musikalisasi Suri Ikun-Bui Ikun, dan aksi lelang suara emas mereka? Akan dilanjutkan pada seri kedua dan seri ketiga P5 dan Upaya Membangun Kewirausahaan Siswa SDK Canossa Kupang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H