Atap rumah kami, ternyata tak mampu menahan gempuran Seroja nan ganas. Beberapa lembar terlepas, dibanting ke sebelah. Untung masih berpegangan pada rangka rumahnya.
Dengan sendirinya, air hujan bebas masuk menimpa plafon gipsum kami. Dalam waktu yang sangat singkat, gipsum pun jatuh tak mampu menahan genangan air di atasnya. Dan braak...bunyi gipsum yang mengagetkan membuat anak paling kecil menjerit ketakutan di lantai dasar, tempat kami bersembunyi malam itu.
Pengalaman tersebut membuat kami mengganti plafon rumah dengan jenis lain saja. Tetapi bagian yang masih baik, blok kamar masih tetap dipertahankan karena tidak rusak.
Entahlah, sampai sekarang saya belum menemukan cara untuk mengatasi bocor-bocor halus pada atap multiroof kami. Beberapa kali ponakan saya ke atap dan mencoba melihat sumber kebocoran tersebut.Â
Bahkan secara gambling, menggunakan pelapis anti bocor (water proofing) yang diduga menjadi sumber kebocoran. Dan terakhir menggunakan lakban anti bocor. Namun bocor halusnya belum teratasi.
Semoga ada pembaca yang memiliki tips lain agar kami dapat mengatasi atap rumah yang suka bocor halus di musim hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H