Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Ada Air Mata Buaya di World Cup 2022

12 Desember 2022   12:35 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:27 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pasti, tak ada air mata buaya disana. Mereka menangis secara spontan. Sebagai manusia yang memiliki sisi melankolisnya.  Menangislah, jika itu bisa membuat Anda lega.

Ini dia, trofi World Cup yang menghipnotis dunia (Dok foto: ist/sport.detik.com)
Ini dia, trofi World Cup yang menghipnotis dunia (Dok foto: ist/sport.detik.com)

Dan saat salah satu negara melakukan selebrasi kemenangannya, maka saat itu pesta pun bubar. Hingar-bingar perlahan menjadi sepi kembali. Kegiatan menonton bareng di kampung-kampung kita pun bubar. Tak ada air mata dan menunggu 4 tahun lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun