Sekira 5 menit, kukusan sudah dapat diangkat. Para pembuat laku tobe, umumnya memiliki dua tobe agar periuk tanah selalu terisi terus.
Laku tobe, dapat dijadikan sebagai teman minum kopi atau teh. Namun bisa juga berfungsi sebagai makanan pokok. Tinggal menambahkan sayuran dan lauk sebagai teman makan laku tobe. Kalau kami, sudah terbiasa makan dengan sambal khas Luat Timor saja. Laku tobe paling pas dimakan dalam keadaan panas.
Varian Laku Tobe
Selain laku tobe, ada juga ut tobe yaitu jagung muda yang ditumbuk halus, lalu dikukus seperti laku tobe. Biasanya dibuat oleh para petani ketika memasuki musim panen jagung, antar bulan Februari hingga Maret atau April.
Berbeda dengan laku tobe, ut tobe sering kali dikukus kosong sebab jagung muda sudah ada sedikit rasa manisnya. Waktu kecil, saya suka sekali mencampur ut tobe dengan susu sapi matang. Enak, untuk ukuran kami saat itu.
Laku tobe juga telah dicoba untuk mengukus parutan umbi basah singkong, dengan tetap mencampurkan parutan kelapa dan gula lempeng. Tetapi saya rasanya memang beda, dibandingkan dengan laku tobe berbahan utama gaplek.
Proses Membuat Gaplek dari Singkong
Gaplek adalah produk dari ubi kayu yang dikupas, dibelah-belah dalam beberapa bagian. Ubi basah yang telah dibelah ini  dikeringkan dengan sinar matahari di musim kemarau hingga benar-benar kering.
Sebenarnya, pembuatan gaplek berkaitan dengan usaha penduduk Timor untuk menyimpan pangannya, sebagai antisipasi dalam menghadapi musim kekurangan pangan yang sering kali datangnya tak diprediksi oleh penduduk setempat.
Selain itu, tanaman singkong harus dipanen sebelum musim hujan tiba kembali. Sebab, kebanyakan umbi singkong akan terasa pahit dan umbinya tidak matang-matang ketika direbus atau dibakar. Daripada dibiarkan di kebun, lebih baik dipanen dan dijadikan gaplek.
Setelah mengalami pengawetan dengan cara dijemur, maka gaplek pun disimpan dalam sokal atau karung. Sokal sendiri merupakan produk yang dianyam dari daun lontar atau gebang, menyerupai karung atau keranjang besar.
Selanjutnya, disimpan di atas loteng lopo yaitu rumah bulat multifungsi orang Timor. Sebagai tempat aktifitas, pertemuan keluarga, memasak, tempat tidur kaum pria, dan lotengnya dijadikan sebagai gudang makanan.