Bunga yang  mirip bunga Sakura di Jepang ini memang memiliki keunikan. Pohon ini memiliki daun yang lancip dan kaku, selain berdaun majemuk sederhana.
Setangkai daun Tabebuya tersusun oleh beberapa lembar daun dengan jumlah yang ganjil. Jika kita mengamati, ada yang tersusun dari 5 lembar. Namun mayoritasnya berjumlah 7 helai daun dalam satu tangkai.
Keunikan yang paling diburu untuk dikoleksi, atau sekedar mengambil foto diri adalah bunganya yang indah. Sekali mekar, bunga terlihat mendominasi pohon. Seolah-olah tak ada lagi bagian lain selain bunganya. Bayangkan, jika pohon-pohon tersebut ditanam berbaris, kiri dan kanan jalan raya. Saat mekar, tempatnya menjadi taman bunga nan indah.
Sekali mekar, ribuan bunga akan tersembul di semua ranting pohon Tabebuya. Namun ternyata bunganya tak bertahan lama. Selang beberapa hari kemudian, bunga nan indah ini akan gugur dan berserakan di tanah.Â
Manfaat Tabebuya
Manfaat Tabebuya yang pertama, terkait dengan keindahan. Banyak orang menjadi nyaman dan merasa segar, ketika memandang mekarnya bunga Tabebuya.
Selain membuat adem, bunga Tabebuya ternyata dapat dibuat teh. Penulis artikel dailysia.com menyebutnya seperti teh lapacho. Bermanfaat untuk mengurangi penyakit seperti flu dan demam. Teh lapacho sendiri dikenal sebagai minuman eksotis nan unik, berasal dari suku Inca.
Tak hanya itu. Bunganya yang lagi mekar disinyalir mampu menyerap karbon, juga polusi yang dihasilkan oleh kendaraan di jalan. Tentunya, perlu penelitian yang lebih komprehensif mengenai dugaan ini. Terlepas dari itu, kehadiran Tabebuya ternyata menyulap jalan menjadi taman, bebas polusi, dan hati pun menjadi adem.
Bunga Tabebuya yang telah gugur, juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman. Karena itu, sebaiknya jangan dibuang, atau dikirim ke TPA sampah tetapi dikumpulkan dan dijadikan kompos.