Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Cinta Indonesia ala TKK Canossa Kupang

13 November 2022   04:49 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:58 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadilah yang terbaik, anak-anak yang kami banggakan (dok pribadi)

Bangun dan bukalah matamu; Saatnya meraih mimpimu. Arahkan pandangan ke depan; Tuhan kan menuntunmu (Kikan dan Eka Gustiwana).

Puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ala TKK Canossa Kupang (Sabtu, 12/11/2022) berhasil dilaksanakan dengan sangat baik dan meriah. Kegiatan ini bertema 'Aku Cinta Indonesia', topik Khusus 'Produk Lontar dan Kearifan Lokal NTT' ini bertempat di Sekolah Canossa.

Tulisan mengenai Projek Penguatan Profil Pancasila ini akan dirangkai dalam empat serial. Seri pertama berjudul, Aku Cinta Indonesia Ala TKK Canossa Kupang.

Puncak kegiatan dilaksanakan di dua tempat, Aula Sekolah Canossa dan ruang kelas TKK A, B1, dan B2. Dibuka oleh Kadis PPO Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djahi, M.Si bersama Kabid, dan Para Pengawas. Hadir pula Camat Maulafa Kota Kupang, Bapak Hery Da Costa.

Kadis PPO Kota Kupang, Camat Maulafa, para pengawas membeli produk buatan siswa, guru dan orangtua TKK Canossa (dok pribadi)
Kadis PPO Kota Kupang, Camat Maulafa, para pengawas membeli produk buatan siswa, guru dan orangtua TKK Canossa (dok pribadi)

Penampilan siswa-siswa TKK Canossa di Aula, berhasil menghipnotis tamu undangan. Kadis PPO Kota Kupang, Camat Maulafa, para suster, orang tua dan tamu undangan lainnya.

Dengan mengenakan kostum aneka pakaian daerah NTT, mereka menyanyikan lagu Pelajar Pacasila sambil bergoyang bersama di atas panggung. Selain lagu Pelajar Pancasila, dua lagu daerah Bolelebo dan Ie Bele Wea berhasil dinyanyikan dengan baik.

Sadarilah masa berganti; Tantangan kan kita hadapi. Bergandeng tangan untuk negeri; Era kita menanti berseri (Kikan dan Eka Gustiwana).

Kelas A berlenggak-lenggok di atas panggung ketika tiba giliran mereka ber-fashion show ria. Tingkah pola anak-anak ini sontak membuat hadirin riuh karena lucu dan menggemaskan.  Namun, mereka tetap bak peragawan dan peragawati hingga musik usai.

Sementara, kelas B1 dan B2 berkolaborasi membawakan dua tarian. Yang pertama, medley beberapa tarian daerah Nusantara, termasuk gerakan tarian Kecak Bali. Kedua, tari kreasi Timor Leste nan energik diiringi musik khas negara tetangga yang masih satu pulau dengan NTT itu.

Lagi-lagi, tepuk tangan para undangan pun bergema seiring berakhirnya irama musik. Ada rasa bangga, puluhan anak usia 5-6 tahun itu melakukan gerakan dengan kompak dan rapi.

Kreasimu adalah kebanggaan kami orang tua (dok pribadi)
Kreasimu adalah kebanggaan kami orang tua (dok pribadi)

Kita pelajar Pancasila; Kita bernafas dalam sila-silanya. Kita pelajar Pancasila; Ayo kita jaga untuk Indonesia (Kikan dan Eka Gustiwana).

Suster Selly Mones, FdCC selaku Kepala TKK Canossa Kupang menyampaikan beberapa hal terkait pemilihan tema dan topik untuk kegiatan perdana ini. Pemakaian busana daerah NTT diakui sebagai salah satu dari beberapa upaya sekolah Canossa mendukung budaya dan kearifan lokal yang hidup di NTT.

Dalam hal ini, sekolah membebaskan siswanya untuk mennggunakan busana asalnya. Flores, Sumba, Timor, Alor, Rote, Sabu, Solor. Juga siswa yang berasl dari Pulau Jawa atau Bali, dipersilakan menggunakan busana asalnya. Jadilah, aneka busana daerah berpadu dalam keserasian. Bhinneka Tunggal Ika.

Bersatu dalam perbedaan; Berpegang tangan dan berlari. Singkirkan egomu oh kawan; Demi negeri ini (Kikan dan Eka Gustiwana).

Sementara dalam sambutannya, Kadis PPO Kota Kupang menyatakan rasa bangga dan terharunya atas kinerja yang ditunjukkan oleh sekolah Canossa. Salah satu momen paling menarik adalah saat Kadis menantang siswa TKK Canossa untuk menjelaskan, apa saja fungsi lontar.

Tiga orang berani maju dan menjelaskan secara lengkap tentang manfaat lontar. Dua siswa mennjelaskan cara membuat kue bolu dari buah saboak. Lengkap dengan alat, bahan, dan prosedur membuat hingga menyajikannya. Satu siswa menjelaskan, bagaimana membuat gula lempeng dari air nira si pohon lontar.

Penjelasan ketiga anak tersebut sangat memuaskan. Sebagai motivasi, Pak Kadis berkenan memberikan hadiah bagi mereka.

Jadilah generasi emas; Cerdas berkarakter itu kita. Berjuang dan harus berani; Kita terus torehkan prestasi (Kikan dan Eka Gustiwana).

Tiga siswi TK B2 bersama guru kelas menyambut tamu dengan menyuguhkan sirih pinang (dok pribadi)
Tiga siswi TK B2 bersama guru kelas menyambut tamu dengan menyuguhkan sirih pinang (dok pribadi)

Selesai acara di aula. Setiap anak menggandeng orangtuanya, menuju kelas masing-masing. Setiap kelas, berusaha menampilkan kreasi terbaik mereka. Aneka hiasan dari kain adat, dipadukan dengan produk dari pohon lontar. Hasil kolaborasi siswa, guru dan para orang tua siswa.

Setiap kelas juga menjual produk unggulan mereka kepada para pengunjung. Produk unggulan yang dijual di kelas, sebagian besar berbahan utama buah saboak alias lontar. Ada produk gula lempeng, es buah saboak, kue bolu saboak, dan puding saboak.

Tak ketinggalan aneka produk lokal lain, dihidangkan dan dijual kepada para pengunjung. Kripik singkong dan pisang, ubi rebus, laku tobe, jagung bose dan jagung rebus.

Hasil penjualan produk siswa-siswi TKK Canossa ini akan digunakan untuk mendukung aktifitas para siswa. Semua siswa, guru, para suster, dan orang tua berharap bahwa kali kedua akan lebih baik lagi. Lebih seru dan bisa memamerkan lebih banyak lagi hasil karya anak-anak TKK Canossa.

Jadilah yang terbaik, anak-anak yang kami banggakan (dok pribadi)
Jadilah yang terbaik, anak-anak yang kami banggakan (dok pribadi)

Proficiat. Semoga menjadi sekolah penggerak yang dapat menginspirasi dan menjadi teladan bagi sekolah lain, khususnya di Kota Kupang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun