Pagi ini,Â
Kulihat beberapa kuntum mawar putih mulai mekar. Aku berjalan, mendekati pohon mawarnya, lalu menunduk memperhatikan kuntumnya.Â
Terlihat tiga butir embun masih setia melekat di atasnya, kendatipun  mentari mulai menampakkan diri di ufuk timur.
Ah mawar putih. Kehadiranmu mengundang banyak perhatian. Beberapa kumbang mendekat saat mencium aroma dan melihat keindahan kembangmu.Â
Mereka mencoba duduk di salah satu pinggir bungamu. Namun Engkau tetap kokoh, tak mau rebah sebab masih mau menampakkan keindahanmu bagi dunia. Putih, indah, dan berseri.
 Anak-anak mendekat ingin memetikmu. Namun mereka belum mampu membawamu. Ternyata engkau punya duri, senjata andalanmu untuk melindungi diri dari keusilan anak-anak.
Para Florist mencari untuk membawa dan menjadikanmu sebagai rangkaian bunga hidup. Menghiasi tempat-tempat terhormat sebab engkau mampu menciptakan ruangan menjadi indah, menarik dan semerbak.
Semoga keharumanmu tetap hadir, di setiap ruangan dan pekarangan rumah. Juga di kantor-kantor dan tepi jalan.Â
Tak peduli, siang atau malam. Membuat seluruh makhluk hidup, merasa nyaman di sekitarmu.