Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sumpah Pemuda dan Spirit Bersatu Bangun Bangsa

28 Oktober 2022   09:27 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:41 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kongres Pemuda II (dok foto: Kongres Pemuda Kedua/Kalderanews.com)

Dirgahayu Sumpah Pemuda ke-94. Dengan Semangat Sumpah Pemuda, mari kita Bersatu Bangun Bangsa tanpa membedakan.

Setiap tanggal 28 Oktober, Bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari dimana berhimpun seluruh perwakilan pemuda dan pemudi dari seantero Indonesia untuk mengikrarkan sumpah setianya. Hidup bersama dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Sumpah Pemuda yang diikrarkan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928 kini telah berusia 94 tahun. Para pemuda yang ikut andil dalam tonggak sejarah ini, sudah tiada. Namun semangat persatuan yang telah dibuktikan melalui ikrar ini masih tetap bertahan hingga kini.

Belajar atau tawuran? Beberapa realita pemuda masa kini (dok foto: visioner.id)
Belajar atau tawuran? Beberapa realita pemuda masa kini (dok foto: visioner.id)

Sekalipun ada riak-riak persoalan di antara anak bangsa, masih tetap tegak berdiri. Tak ada separasi, tak ada pemikiran untuk memisahkan diri. Apalagi diperkuat dengan momentum proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Tujuh belas tahun setelah ikrar para pemuda, Indonesia pun melepaskan diri dari belenggu penjajah lewat proklamasi kemerdekaannya. Bung Karno dan Bung Hatta bertindak untuk mewakili bangsa Indonesia dalam memproklamirkan peristiwa terpenting ini.

Sumpah Pemuda Lahir dari Komitmen Bersama

Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, tidak muncul begitu saja. Tetapi melalui suatu rangkaian rapat dalam dua kali kongres.

Beberapa literatur menyebutkan, terjadi kongres Pemuda sebanyak dua kali. Seperti ditulis dalam gramedia.com, Kongres Pemuda pertama berlangsung tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926. Kongres ini bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta.

Adapun agenda yang dibahas dalam Kongres Pemuda Pertama diantaranya susunan badan pusat dan beberapa gagasan. Saat itu telah muncul gagasan terkait dengan persatuan, peran perempuan, peran agama, dan peran bahasa dalam persiapan menuju kemerdekaan.

Kongres Pemuda Kedua, berlangsung selama dua hari, 27-28 Oktober 1928. Pertemuan dilakukan sebanyak tiga kali dengan masing-masing pertemuan terdiri dari agenda penting yang harus dibahas.

Kongres Pemuda II (dok foto: Kongres Pemuda Kedua/Kalderanews.com)
Kongres Pemuda II (dok foto: Kongres Pemuda Kedua/Kalderanews.com)

Masih dalam gramedia.com, rapat pertama diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober bertempat di Gedung Pemuda Katolik. Dua agenda penting yang dibahas saat itu, adalah peran pentingnya bahasa Melayu sebagai bahasa politik yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Juga dibahas tentang pergerakan yang sifatnya lebih nasional.

Rapat kedua dan ketiga dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober, tetapi berlangsung di dua tempat. Gedung Oost Java Bioscoop merupakan tempat rapat II, dan rapat ke-3 di gedung Indonesische Clubgebouw.

Pada rapat ketiga itulah para pemuda melakukan 4 hal penting yang memberi dasar bagi perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya. Pertama, menerima Lagu Indonesia Raya yang telah diperdengarkan oleh penciptanya. W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan. Kedua, menerima sang Merah putih sebagai bendera kebangsaan. Ketiga, Meleburkan semua organisasi pemuda daerah dalam satu organisasi yang berwatak nasional.

Potret Kongres Pemuda II Tahun 1928 (Dok foto: Kongres Pemuda kedua/Kompas/Mamak Sutamak)
Potret Kongres Pemuda II Tahun 1928 (Dok foto: Kongres Pemuda kedua/Kompas/Mamak Sutamak)

Pada akhir rapat tersebutlah, para pemuda mengucapkan ikrar bersama yang berjudul, "Poetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda Indonesia". Para pemuda sama-sama mengakui, bahwa mereka bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Juga berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Dan poin penting lainnya, menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda dinyatakan sebagai salah satu Hari Raya Besar Nasional yang diputuskan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959. Keputusan tersebut dimuat dalam Kepres No 316 Tahun 1959 Tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Bersatu Bangun Bangsa

Bersatu Bangun Bangsa, merupakan teman peringatan hari Sumpah Pemuda ke-94 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Bersatu Bangun Bangsa, tema Hari Sumpah Pemuda 2022 oleh Kemenpora (dok foto: pikiran-rakyat.com)
Bersatu Bangun Bangsa, tema Hari Sumpah Pemuda 2022 oleh Kemenpora (dok foto: pikiran-rakyat.com)

Tema ini, hendaknya bukan sekedar wacana untuk dipasang dalam spanduk atau dikutip dalam pidato-pidato selebrasi. Lebih dari itu, perlu direfleksikan sudah sejauh mana semangat persatuan para pemuda kita pada 94 tahun yang lalu menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara kita?

Bersatu Bangun Bangsa, tidak boleh hanya dianggap sebagai slogan semata. Setiap kita yang mengaku bertanah air, berbangsa, dan berbahasa Indonesia tentunya tetap berjiwa besar untuk mempertahankan ikrar tersebut.

Bangun Bangsa, tak hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang. Tetapi melibatkan segenap bangsa Indonesia seutuhnya. Setiap warga negara, berkontribusi untuk membangun dan menjaga persatuan bangsa. Juga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menikmati hasil-hasil pembangunan.

Tentu saja dengan tetap menghormati keanekaragaman suku, agama, dan budaya. Sebab, keanekaragaman ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sekali lagi, "Dirgahayu Sumpah Pemuda ke-94. Mari Bersatu Bangun Bangsa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun