Untuk menyangrai kopi, paling keren jika menggunakan bahan bakar kayu dan disangrai dalam kuali tanah liat. Kuali tanah liat panasnya merata dan tidak sepanas kuali dari aluminium.
Tetapi jika tidak memiliki kuali tanah liat, maka bisa menggunakan kuali aluminium. Namun harus mengatur api, sehingga tidak terlalu panas yang mengakibatkan biji kopi terlihat gosong di luar, tetapi dalamnya belum matang.
Lumayan lama, waktu yang digunakan untuk menyangrai kopi. Sekira 30 hingga 60 menit. Tergantung dari selera, apakah kita menginginkan warna kopi yang light, medium atau dark. Saya sendiri lebih suka yang medium saja. Tidak terlalu cerah, juga tidak hitam amat.
Kopi yang telah disangrai, bisa digiling sekaligus atau disimpan dan baru digiling pakai grinder coffee manual atau elektrik saat akan minum. Saya lebih suka menyimpan biji kopi dalam kondisi telah disangrai. Sebab, lebih harum dan rasa kopinya lebih nikmat.
Kopi bubuk yang telah digiling, atau yang disimpan dalam bentuk biji, sebaiknya disimpan pada wadah yang tertutup rapat sehingga aroma dan rasa kopi tetap terjaga dengan baik.
Cara meracik dan menyeduh kopi juga menentukan cita rasa kopi. Tentu saja termasuk takaran kopi dan air panas. Buat saya, kopi hitam teras lebih joss jika menggunakan air yang sementara mendidih, dibandingkan dengan menggunakan air dari termos.
Kopi buatan sendiri, juga dapat dicampur dengan susu. Bisa dicampur dengan gula atau dinikmati tanpa gula. Saya sendiri kadang masih menggunakan gula tropicana slim atau gula semut dari aren. Tetapi paling sering menikmati kopi hitam, tanpa gula.
Yuk, mari seruput kopi pagi kita...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H