Empat Kegiatan Berdampak Kebakaran Besar
Di daratan Timor, paling tidak terdapat empat kegiatan penggunaan api yang berpotensi menimbulkan kebakaran besar. Sebab api tidak dapat dikendalikan lagi, sementara panas matahari dan tumpukan dedaunan plus rumput kering, menjadikan api mudah menjalar kemana-mana.
Empat hal tersebut, adalah budaya tebas bakar, kebiasaan membakar padang, meninggalkan api yang dibuat saat berburu, dan membakar sampah. Jadi, tidaklah benar juga jika kebakaran selama ini, murni karena budaya pertanian tebas bakar.
Faktor pertama, budaya tebas bakar atau slash and burn masih dilakukan oleh sebagian besar petani tradisional di Timor.Â
Petani akan menebas semak belukar, pepohonan dan apa saja yang ada di areal tertentu. Dibiarkan selama 2-3 bulan untuk mengering.
Saat hasil tebasan mengering itulah, mereka mulai membakar. Asap membubung tinggi, nyala api berkobar. Bahkan kayu dan daun yang dalam kondisi menyala pun ikut terbang, lalu jatuh di tempat lain.Â
Kebakaran di daerah baru pun terjadilah. Apalagi ada angin yang membantu melancarkan proses merambatnya api tersebut. Dalam sekejap, api merambat dan melahap apa yang bisa dibakar.
Faktor kedua, budaya membakar padang rumput.Â
Di musim panas, rerumputan mati semua. Namun itu hanyalah permukaan atasnya saja. Perakaran di bawah tanah tetaplah hidup. Karenanya, para pemilik ternak atau pemburu rusa sering membakar ilalang kering di padang rumput.