Secara tradisional, kemiri juga sering digunakan sebagai bahan utama untuk mengurut badan yang sakit, terkilir, atau keseleo. Bahkan dukun bayi menggunakan kemiri untuk memperlancar proses kelahiran seorang bayi.
Dalam penggunaannya yang lebih luas, buah kemiri digunakan untuk minyak dan juga sebagai bumbu dapur. Halodoc.com menuliskan, bahwa kemiri memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal. Juga memiliki senyawa antioksidan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.Â
Perlu Peremajaan Tanaman
Saat ini, para pemilik mete, asam, dan kemiri bergembira karena setiap tahun akan panen hasil. Dan tersenyum bahagia saat selesai menimbang hasilnya dan mengantongi beberapa lembar uang.
Tetapi sebagai petani, harus sudah melakukan upaya peremajaan agar selalu ada tanaman produktif. Sebab, kebanyakan komoditas ini adalah yang sudah ditanam belasan tahun, bahkan puluhan tahun yang lalu.
Jika tidak berpikir dan bertindak dengan cermat, maka panen akan berkurang di tahun berikutnya dan pendapatan di musim kemarau pun menjadi berkurang, bahkan tidak ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H