Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siswa ABK SLBN Baradatu Unjuk Diri Lewat Ketrampilan Tata Boga

16 September 2022   09:48 Diperbarui: 16 September 2022   10:19 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa ABK SLBN Baradatu praktik mengolah singkong untuk dimakan. Butuh kesabaran untuk membimbing mereka. Dok SLBN Baradatu/tata boga

Sebelumnya, bidang pertanian telah unjuk diri bertanam sayuran, singkong dan bunga. Juga kelompok  tata busana telah menghasilkan karya-karya menjahitnya.

Barangkali terlihat sepele untuk orang-orang normal. Namun tidak, untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Mereka harus dibiasakan terus-menerus. Mulai dari memegang alat seperti pisau yang tajam, menghidupkan api, atau mencuci peralatan.

Juga harus didampingi, bagaimana proses mengupas ubi, mengulik sambal, hingga menyajikannya. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa, tidak diperbaiki dengan kasar dan hukuman. Tetapi diajak untuk melakukan lagi dan lagi, sampai anak berhasil melakukannya sendiri.

Siswa ABK berlatih membuat sambal. Dok SLBN Baradatu/Tata boga
Siswa ABK berlatih membuat sambal. Dok SLBN Baradatu/Tata boga

Perihal bahan utama singkong, tidak dibeli tetapi diambil dari hasil praktik anak-anak bidang pertanian. Kerja sama ini, membuat mereka mengerti bahwa hidup mereka akan saling membutuhkan dan melengkapi.

Dan semua bahagia saat waktunya untuk mencicipi hasil karya anak-anak ini. Semua siswa, guru, para pendamping hingga Ibu Kepala Sekolah ikut menikmatinya.

Terakhir. Senang rasanya, melihat potret-potret ini sekalipun tidak ikut terlibat langsung untuk mendukung mereka. Anak-anak ini, baru sebatas membuat singkong rebus. Selain karena masih harus belajar, sekolah juga belum memiliki peralatan yang lengkap untuk mendukung tata boga, seperti peralatan masak-memasak dan kompos.

Siswa SLBN Baradatu menyajikan hasil kerja untuk dimakan bersama. Dok SLBN Baradatu/Tata boga
Siswa SLBN Baradatu menyajikan hasil kerja untuk dimakan bersama. Dok SLBN Baradatu/Tata boga

Ah, semoga saja ada dermawan yang ikut mengulurkan tangan dan membantu anak-anak ini demi memandirikan mereka di masa mendatang. Sekolah dan dinas pendidikan, tentu saja akan menyambut baik setiap uluran tangan para dermawan yang ingin membantu sekolah ini. Tentu saja, tanpa mengharapkan balas jasa.

Tak ketinggalan ibu Kepala Sekolah SLBN Baradatu turut menikmati hasil karya anak didik. Dok Ibu Wasthofah
Tak ketinggalan ibu Kepala Sekolah SLBN Baradatu turut menikmati hasil karya anak didik. Dok Ibu Wasthofah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun