Siang menjelang sore hari
Tiga September dua ribu dua puluh dua
Beberapa bocil berlalu sambil bernyanyi
Mendendangkan sebait lagu Aku Anak Sehat.
   Mereka melintas tanpa alas kaki
   Menjejakkan telapak kaki nan mungil
   Pada aspal jalan nan panas
  Tanpa merasakan sakit pada tumpuan kaki.
Sekejap langit menjadi hitam
Awan tak kuasa menahan airnya
Menghujani bumi yang kerontang
Membasahi rerumputan yang merana.
  Sejam lamanya hujan bertamu ke bumi
  Awan hitam perlahan menipis
  Mentari tersembul dari barat
  Gerimis yang masih berkunjung
  Memadu kasih dengan cahaya surya
  Memunculkan busur pelangi nan indah
   Di belahan bumi bagian timur.Â
Ah pelangi..
Betapa indah warnamu
Bocil berteriak kagum
Mencoba menyebut warnamu
Sambil bernyanyiÂ
Pelangi-pelangi alangkah indahnya...
Dikirim oleh Sang Pencipta
Untuk mengingatkanÂ
Masih ada relasi horizontal
Antara yang Ilahi dan insani.
Kota Karang, 3 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H