Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lurah Maulafa Pimpin Langsung Warga Perang Terhadap Sampah

3 September 2022   15:53 Diperbarui: 3 September 2022   15:56 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga tetap membuang sampah sekalipun telah dipasang plang larangan membuang sampah. Kesadaran minus. Dok pribadi
Warga tetap membuang sampah sekalipun telah dipasang plang larangan membuang sampah. Kesadaran minus. Dok pribadi

Aneka Sampah Dibuang Secara Tak Bertanggung jawab

Berbagai jenis sampah dibuang di situ. Ada popok bayi dan pembalut wanita. Bercampur dengan pecahan gelas, botol plastik dan sisa-sisa makanan. Bahkan kemarin, ketika kami melakukan kegiatan bersih-bersih, kami menemukan dua bangkai binatang yang dibuang di situ.

Setiap hari, anjing dan kucing bertamu ke sampah tersebut. Bahkan beberapa ekor diantaranya telah menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat tinggal. Sebab ada makanan busuk yang masih bisa dimakan.

Anjing dan kucing liar pun bermunculan. Mereka membongkar-bangkir gundukan sampah. Menggigit popok atau kantong plastik berisi sampah busuk, diseret di jalan raya atau dibawa ke tempat lain sesuai dengan kemauan binatang itu.

Parahnya lagi, pecahan gelas, piring, kaca, dan benda-benda tajam pun dibuang di sini. Menyulitkan warga yang punya nurani membersihkan sampah tersebut. Tertikam pecahan beling, atau terkena ledakan botol saat sampah-sampah itu dicoba untuk dikurangi dengan cara dibakar.

Warga dan staf Kelurahan Maulafa membersihkan sampah di sekitar Maulafa setiap hari Jumat. Dook pribadi
Warga dan staf Kelurahan Maulafa membersihkan sampah di sekitar Maulafa setiap hari Jumat. Dook pribadi

Perilaku  Minus Warga dan Anak Sekolah 

Gundukan sampah di pinggir jalan, merupakan ulah warga yang tak punya kesadaran mengenai pengelolaan sampah. Mereka tak pernah berpikir untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah. Apalagi berusaha untuk menerapkan prinsip 3 R (reuse, reduce, recycle).

Kesadaran memang masih minus. Sekalipun sudah ada plang larangan, mereka tetap membuang sampah di lokasi tersebut. Padahal, larangan tersebut sudah menggunakan kata-kata kasar seperti penggunaan kata binatang, dan sebagainya.

Selain warga yang sudah dewasa, perilaku anak-anak sekolah pun sangat membuat kita prihatin. Mereka dengan seenaknya membuang sampah di sepanjang perjalanan, utamanya ketika pulang sekolah. Sampah-sampah plastik bekas minum atau bungkusan makanan, dibuang sepanjang jalan.

Mereka, adalah anak-anak sekolah dari dua SD, satu SMP dan satu SMA yang ada di sekitar lokasi ini. Entahlah, apakah tidak ada pelajaran mengenai kesadaran untuk menjaga lingkungan.

Sepertinya, perlu melibatkan para guru di sekolah ini untuk menjalankan program Jumat Bersih. Dan utamanya, menyadarkan siswa-siswi untuk untuk tidak membuang sampah secara sembarang di lingkungan sekitar, termasuk sepanjang jalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun