Sebenarnya, tanaman ini juga memiliki akar. Hanya saja akarnya tumbuh sangat pendek, bergerombol pada rimpang sehingga melekat pada benda yang ditumpanginya. Jadilah si tanduk rusa ini mampu bergelantungan pada pohon lain.
Perbanyakan tanduk rusa dapat dilakukan secara generatif, juga vegetatif. Perbanyakan ala generatif biasanya dengan mengumpulkan dan menyemai spora-spora yang sudah matang. Praktik ini lebih efektif, namun memakan waktu yang cukup lama.
Selain diperbanyak dengan menyemai spora, perbanyakan dilakukan secara vegetatif. Cara ini dilakukan dengan membelah atau membagi tanaman induk yang sudah dapat disegregasi.
Anakan-anakan yang menggerombol pada induk tanaman, dapat dipisahkan. Anakan ini, akan terlihat membentuk lapisan dan tumbuh daun sendiri.
Perbanyakan dengan cara ini, lebih berhasil asalkan dilakukan dengan hati-hati. Anakan yang sudah berhasil dipisahkan dari induknya, dapat ditempelkan pada pohon atau tempat yang kita inginkan. Yang penting adalah perlu mengikatnya dengan tali sampai akar pada rimpangnya ini berfungsi dan mulai memegang benda yang ditumpangi.
Beberapa hobiis menyemprotkan pupuk cair pada calon tempat inang tanduk rusa sebelum melakukan penempelan. Maksudnya, tanduk rusa mendapatkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Pengalaman saya, tanaman tanduk rusa berhasil menempel dengan baik pada wadah barunya. Bahkan terlihat subur pada tiang baja ringan yang di atasnya dipasang paranet.
Kok Bisa Hidup di Tiang Baja?
Barangkali ada yang bertanya, kok bisa hidup di tiang baja? Dari mana ia memperoleh makanan? Â Ya bisalah.
Sejatinya, tanduk rusa memiliki dua ental. Satunya dinamakan ental  tanduk dan yang satunya lagi diberi nama ental perisai.Â