Di sana, selain untuk mengangkut beban, kuda pun menjadi tunggangan saat bepergian. Seperti menggunakan mobil atau sepeda motor.
Namun tidak semua penduduk memiliki kuda. Mau tidak mau, harus berjalan kaki. Naik dan turun bukit. Juga menyeberang sungai agar sampai pada tujuan. Tak jarang, bertemu dengan buaya di sekitar sungai. Jadi harus berhati-hati.
Meskipun pemanfaatan kerbau dan kuda untuk mengangkut beban di Pulau Wetar, saya berharap suatu waktu tenaga hewan ini seluruhnya dapat diambil alih oleh kendaraan. Tak hanya menghubungkan satu atau dua desa, tetapi seluruhnya.
Berharap pula, ternak kuda dan kerbau ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan lain. Diternakkan untuk dikonsumsi sendiri atau dijual ke daerah lain. Sebab dukungan hijauan sebagai pakan, masih cukup tersedia di Pulau Wetar.