Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pasir Panjang, Ruang Publik Warga Kupang yang Masih Ada

19 Juli 2022   11:58 Diperbarui: 21 Juli 2022   19:15 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasir Panjang, Kelapa Lima, dan Teno.

Kapal-kapal dan perahu pun berlayar,

Masuk Kupang Lasiana manisse....

Kapan tempo beta lia lai,

Kupang tanah asalku?

Kalau sudah sampai di tanah orang,

Kapan kembali lagi?

Kapan tempo beta lia lai,

Kupang tanah asalku?

Kalau sudah sampai di tanah orang,

 Jangan lupa Kupange...

Lagu tersebut berjudul Tanjung Kurung, dengan pencipta NN alias tidak diketahui. Pernah dipopulerkan oleh penyanyi legendaris asal Timor Timur (sekarang negara Timor Leste), Tony Parera. Kemudian dinyanyikan ulang oleh Tio Fanta dan beberapa penyanyi lokal lainnya.

Di Timor, rata-rata kami sangat menghafal lagu ini. Tak hanya dinyanyikan oleh mereka yang tinggal di kota. Di desa pun sering dinyanyikan dalam berbagai kesempatan. Ketika bermain sambil memetik jambu di hutan, menjaga burung pipit di sawah, atau menggembalakan kawanan sapi di padang rumput.

Bahkan, ketika di bangku SD pun guru kelas sering meminta kami menyanyikan lagu ini. Jika, lagu telah didendangkan bersama, maka bersiap-siaplah untuk menari di depan kelas.

Pak Guru akan menunjuk siswa secara acak untuk tampil dan menari, diiringi nyayian dan tepukan tangan teman lainnya. Barangkali ini adalah salah satu taktik guru, manakala melihat kami mengantuk atau tidak berkonsentrasi dengan pelajaran yang disampaikan.

Mengabadikan sunset di Pantai Pasir Panjang. Foto by Instagram.com/renni_wanaly
Mengabadikan sunset di Pantai Pasir Panjang. Foto by Instagram.com/renni_wanaly

Ah, semoga saja Pasir Panjang, Kelapa Lima dan pantai-pantai indah lainnya di Kota Kupang ini, kelak masih bisa berfungsi sebagai ruang publik. Akses ke sana tidak semakin dipersulit. Gratis dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun