Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cerianya TK Canossa Kupang di Hari Perdana Sekolah

18 Juli 2022   15:12 Diperbarui: 19 Juli 2022   15:13 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar mandiri, membuka dan memakai sepatu sendiri. Dok Suster Selly, Kepala TK Canossa Kupang

Mulai dari memberi salam kepada guru dan teman,  dan berdoa bersama. Juga terkait dengan kesehatan peribadi anak seperti mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker dengan benar. Membuka dan memakai sepatu, menggunakan kamar kecil, juga menjadi bagian yang harus diberikan oleh para guru.

Lebih serius lagi, anak-anak diperkenalkan dengan ruangan yang ada di sekolah. Mulai dari ruang Kepala Sekolah, administrasi umum, ruang guru, perpustakaan, ruang berdoa, dan ruangan untuk bermain, baik di dalam maupun di luar kelas. Juga diminta untuk belajar mengenal nama teman, suster dan guru TK.

Perlahan tetapi pasti, anak-anak TK ini akan diajak bermain selama satu tahun. Seluruh materi pelajaran, diberikan dalam bentuk permainan. Fun tetapi terarah sehingga murid menjadi terbiasa dan akhirnya melakukannya secara mandiri.

Selain permainan olahraga, pihak sekolah juga menyediakan berbagai jenis permainan yang dapat merangsang pikiran anak. Juga alat-alat musik sederhana untuk dimainkan.

Ibu Sisil mengajak anak-anak berkenalan sambil melempar bola plastik. Dok Suster Selly, Kepala TK Canossa
Ibu Sisil mengajak anak-anak berkenalan sambil melempar bola plastik. Dok Suster Selly, Kepala TK Canossa

Belajar Menghargai Teman

Anak-anak datang dari berbagai latar belakang. Karenanya, setiap anak memiliki sifat yang berbeda. Ada yang ingin bermain sendiri. Mendominasi alat mainan dan tidak mau berbagi. Ada yang masih menyendiri dan malu. Sehingga guru perlu mendampingi dan mengarahkan mereka.

Di sini, anak-anak diajarkan untuk mengantri untuk mendapatkan sesuatu. Termasuk menunggu giliran untuk menggunakan fasilitas permainan. Sekali pun sudah diarahkan, rebutan benda masih dilakukan oleh beberapa anak. Tidak ada yang mau mengalah.

Fasilitas permainan di luar, adalah yang paling difavoritkan oleh anak-anak TK ini. Mereka berebutan untuk bermain ayunan, jungkat-jungkit, memanjat, atau bermain perosotan.

Ramai sekali pagi ini. Dan beberapa anak enggan untuk cepat-cepat pulang ketika sekolah usai. Padahal besok mereka masih akan kembali lagi. Tentu saja, jika sekolah  tetap diijinkan untuk menyelenggarakan tatap muka penuh.

Kami sebagai orang tua, ikut berdoa agar Covid-19 semakin diatasi dengan baik. Biarlah anak-anak dapat menikmati sekolah mereka. Berinteraksi dengan guru dan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun