Belakangan, saya baru mengerti bahwa hal tersebut juga merupakan salah satu fungsi dari mulsa, yaitu menjaga humus tanah dan mengurangi erosi akibat guyuran air.
Tak hanya itu. Ia pun tahu bahwa timbunan material tersebut, sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan gulma, tumbuhan liar yang kehadirannya tak diinginkan oleh tanaman dan juga oleh pemilik tanaman. Sebab gulma akan merampas unsur hara dan air yang diperlukan oleh tanaman.
Namun satu hal yang kurang dipahami --maaf, saya tidak mau bilang nenek saya gagal paham. Takut kualat, hehehe --Â adalah tanaman sirihnya sering mati karena akar-akarnya digerogoti oleh ulat tanah atau uret.Â
Beliau tidak dapat menerangkan, bahwa lembabnya tanah di bawah tumpukan material organik tersebut, menjadi surga bagi larva-larva ini.Â
Seringkali, tanaman sirihnya yang subur, tiba-tiba layu dan mati akibat ulah si uret nan rakus tadi. Beliau tidak tahu, bahwa salah satu kelemahan mulsa organik ternyata menjadi vektor hama dan penyakit.
Sampai di sini saya mau katakan, bahwa petani-petani tradisional telah lama menjalankan praktik pertanian yang benar. Salah satunya, penggunaan mulsa organik. Hanya saja kalah untuk menuliskan hasil-hasil praktik mereka dalam berbagai teori.
Mulsa Organik dan Mulsa Plastik
Pengertian tentang mulsa dan manfaatnya, sudah banyak dipublikasikan. Baik dalam bentuk artikel informatif maupun hasil riset. Salah satunya, datang dari Prof Mubyarto, pakar UGM yang buku-buku ekonomi pertaniannya sering dijadikan sebagai referensi utama.
Menurut Prof. Mubyarto, "Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik".
Secara terperinci, fungsi dari mulsa adalah, (1) menjaga suhu tanah lebih stabil; (2) mengendalikan gulma; (3) mengurangi erosi; (4) mengurangi penguapan; dan (5) meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, penggunaan mulsa juga dapat memperindah lahan pertanian sehingga petani lebih betah lagi dalam mengelola lahan pertaniannya.