Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berharap Jakarta Menjadi Kota Bisnis dan Wisata Dunia

23 Juni 2022   11:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   09:43 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Merdeka, Jakarta. Dok wikimedia dalam voi.id

Setiap tanggal 22 Juni, Jakarta memperingati hari ulang tahunnya. Dan di tahun 2022, Jakarta memasuki usianya yang ke-495. Jika menilik angka tersebut, maka diketahui bahwa Jakarta berdiri pada tanggal 22 Juni 1527.

Ada peristiwa penting yang melatarbelakangi pengakuan ulang tahun Jakarta. Dari buku sejarah dan informasi media, diketahui bahwa Pangeran Fatahillah dari Kerajaan Demak, berhasil merebut Sunda Kelapa dari VOC Belanda. Lalu sang Pangeran pun mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

Berita Kompas.com berjudul "Sejarah Singkat Kota Jakarta" memperkirakan bahwa pergantian itu terjadi di sekitar tanggal 22 Juni. Karenanya, setiap tanggal 22 Juni Jakarta merayakan hari kemenangan tersebut sebagai hari ulang tahun.

Di ulang tahunnya yang ke-495 ini, Jakarta masih menjadi ibukota NKRI. Dan jika pembangunan IKN Baru sesuai target, maka ibukota RI benar-benar akan pindah ke Kalimantan Timur di tahun 2024. Berarti, pemerintah pusat dan birokrasinya akan diboyong semua ke lokasi Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.

Lalu, apakah Jakarta akan menjadi kota mati? Tentu tidak. Sebab Jakarta yang ada sekarang, adalah kota sibuk yang memiliki seabrek aktifitas hidup.

Istana Merdeka, Jakarta. Dok wikimedia dalam voi.id
Istana Merdeka, Jakarta. Dok wikimedia dalam voi.id

Masih ada Fungsi Lain Jika IKN Pindah

Jakarta menyandang beberapa  fungsi utama saat ini. Demikian disampaikan oleh Syarifah Syaukat selaku senior research advisor Knight Franks Research yang dimuat dalam Medcom.id (10 Februari 2022).

Fungsi-fungsi dimaksud adalah sebagai ibukota negara dan pusat bisnis/perdagangan. Peran lainnya, sebagai pusat jasa, pusat budaya, pusat pendidikan, serta pusat industri dan pelabuhan. Masih menurut Syarifah Syaukat, jika ada satu fungsi yang berpindah, maka masih banyak fungsi lain yang tetap berada bersama Jakarta.

Rencana penataan Jakarta pasca pindahnya ibukota negara bahkan telah dilakukan, melalui RDP DKI Jakarta 2022-2026, sebagaimana disampaikan oleh Wagub Ahmad Riza Patria kepada idntimes.com (24 Maret 2022). Jakarta diarahkan untuk menjadi pusat bisnis dan wisata dunia.

Kawasan Segitiga Emas di Jakarta, tentu saja menjadi salah satu basis ekonomi Jakarta. Tak hanya itu. Pusat-pusat perdagangan seperti Tanah Abang, Glodok, Mangga Dua, dan lainnya telah berkembang menjadi pusat  bisnis yang besar. Lengkap dengan layanan perhotelan dan konsultasi hukum bagi setiap orang atau lembaga yang memerlukannya.

Kawasan segitiga emas Jakarta. Dok blog.rumahdewi.com
Kawasan segitiga emas Jakarta. Dok blog.rumahdewi.com

Jakarta juga telah berkembang menjadi pusat pendidikan, utamanya tersedianya layanan pendidikan melalui perguruan tinggi. Ada universitas negeri seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah.

Juga perguruan tinggi swasta, diantaranya Tri Sakti, Tarumanagara, Pancasila, Guna Dharma, Atmajaya, UKI, Bina Nusantara, Uhamka, Mercu Buana, Universita Nasional, dan lainnya.

Jakarta memiliki pelabuhan Tanjung Priok yang tidak pernah sepi dengan lalu lintas barang dan jasa. Ekspor dan impor masih masuk melalui pelabuhan ini. Juga didukung oleh Bandar Udara Halim Perdana Kusuma dan Soekarno Hatta (meskipun masuk provinsi Banten).

Tak hanya itu. Kota ini didukung oleh kawasan industri sekitarnya. Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi yang sering disingkat dengan kawasan Jadebotabek. Begitu banyak tenaga kerja yang terserap di kawasan Jadebotabek.

Dan pastinya, mereka tidak akan ikut berpindah ke IKN Baru karena lahan usahanya tidak ikut berpindah. Dengan demikian, Jakarta dan sekitarnya akan tetap 'bergairah' dalam urusan pereknomian dan kehidupan lainnya.

Menjadi Tujuan Wisata 

Ketika Jakarta sudah tidak menjadi ibukota negara, maka salah satu harapannya adalah kota ini berkembang menjadi tujuan wisata. Tak hanya sebatas wisatawan nusantara (wisnu), tetapi mampu menarik minat wisatawan mancanegara (wisman).

Istana Merdeka, Istana Presiden dan gedung-gedung kementerian yang ditinggalkan, sangatlah menarik untuk dijadikan sebagai tujuan wisata yang dibuka untuk umum. Tentu saja tak hanya itu. Saat ini, banyak tempat wisata yang sudah ada di Jakarta.

Monumen Nasional alias Monas, mungkin bisa menjadi satu paket wisata dengan istana negara. Originalitas warisan ini, hendaknya dipertahankan meskipun dipugar akibat termakan usia.

Juga Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang menjadi miniaturnya budaya bangsa Indonesia.   Setiap rumah adat, lengkap dengan pakaian daerah dan pernak-perniknya, dapat kita temukan di setiap anjungan daerah. Selain itu, di dalam TMII ada juga wisata  Keong Mas dan istana boneka yang bisa dikunjungi di dalam areal ini.

Taman Mini Indonesia Indah. Dok travel.tribunnews.com
Taman Mini Indonesia Indah. Dok travel.tribunnews.com

Mesjid Istiglal dan Gereja Katedral Jakarta dan Kelenteng Jin De Yuan di Glodok juga menjadi daya tarik wisata. Selain digunakan untuk beribadah, tempat-tempat suci ini juga dijadikan sebagai tujuan wisata.

Yang ingin melihat aneka satwa, kebun Binatang Ragunan dapat memuaskan keinginan anda. Di sini, cukup lengkap koleksi satwanya.

Lalu ada Taman Impian Jaya Ancol plus Dufan. Di sini, kita dapat menikmati laut dan pantai yang menawan di tengah hiruk-pikuknya kota Jakarta. 

Dufan, berada di dalam Taman Impian Jaya Ancol. Aneka wahana permainan dapat kita temukan di sini. Bisa bermain dengan puas, melupakan lelah.

Ah, semoga Jakarta berkembang menjadi kota dunia yang melegenda. Dipilih oleh banyak pelamcong untuk berlibur di sini.

Dirgahayu Kota Jakarta ke-495. Jaya selalu, Jayakarta.

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun