Dan keberanian nenek moyang kita, masih dapat kita saksikan di pantai dan laut dimana banyak dilayari oleh perahu dan perahu motor nelayan untuk mencari ikan di laut.
Di  Nusa Tenggara Timur dan Maluku, kita dapat menyaksikan nelayan mencari rezeki hingga ke tengah laut, hanya dengan mengandalkan perahu layar dan kapal kayu.
Cukup banyak yang mereka lakukan dengan kapal ini. Manfaat yang pertama, dijadikan sebagai sarana lalu lintas masyarakat dari pulau ke pulau. Di Kupang, nelayan dapat menyewakan perahu mereka untuk bepergian dari Kupang ke Semau, ke Pulau Kera atau pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Di Flores, perahu-perahu ini menjadi transportasi andalan masyarakat untuk menyeberang. Misalnya dari Flores Timur ke Adonara atau ke Lembata. Di Alor, bisa digunakan ke Pulau Pura, Pantar, atau pulau-pulau kecil lainnya.
Selain untuk penumpang, juga dapat digunakan untuk mengangkut air, kayu api atau hasil panen rumput laut.
Mafaat kedua, dapat dicarter untuk piknik di laut. Biasanya digunakan oleh keluarga atau rombongan kecil yang ingin bepergian ke daerah wisata sekitarnya dan memerlukan transportasi laut yang murah dan meriah.
Manfaat ketiga, kapal-kapal ini pun digunakan untuk menangkap ikan. Bisa untuk memancing ikan-ikan tertentu seperti ekor kuning, cakalang, barakuda, juga untuk menjala ikan-ikan kecil seperti ikan kembung, nipi dan tembang.
Dengan perahu-perahu ini, para nelayan dapat menyambung hidup mereka. Selain makan dan minum, juga bisa membiayai sekolah anak-anak dan berobat ke klinik atau rumah sakit ketika anggota keluarga sakit.
Nah, laut yang kaya raya itu tentu saja harus dimanfaatkan oleh kita sebagai pemiliknya yang sah. Jangan sampai kita memberi peluang kepada orang dari luar untuk melakukan illegal fishing.