Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat dari Dekat Penduduk Serambi Mekkah Aceh Nan Toleran

24 Mei 2022   12:03 Diperbarui: 24 Mei 2022   15:10 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Raya Baiturrahman Aceh (20-5-2022). Dok pribadi

Berkunjung ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), atau lebih sering disebut secara singkat, ACEH bagi sebagian orang, mungkin masih diliputi rasa was-was. Berkaitan dengan keamanan diri yang bersangkutan. Sebab, saat Pemerintahan Orde Baru, Aceh merupakan salah satu Daerah Operasi Militer (DOM).

Berbicara tentang Aceh, tak akan pernah ada habisnya. Tentang sejarah julukan Serambi Mekkah. Atau jalur perdagangan jauh sebelum datangnya penjajah.

Letaknya yang strategis, membuat Aceh sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu. Menjadi tempat perdagangan rempah-rempah. Tak hanya menjadi jalur perdagangan yang menghubungkan timur dan barat. Tetapi juga menjadi tempat bertukarnya kebudayaan. Di sana, kita akan bertemu dengan turunan India, Arab, Iran, China, Eropa, Melayu dan etnis lainnya.

Aceh juga subur, dimana 'tongkat, kayu dan batu jadi tanaman' seperti yang dilukiskan oleh Koes Plus bersaudara dalam lagu Kolam Susu nan legendaris itu. Nilam Aceh, Kopi Aceh, Rambutan Aceh, Duren Aceh, Pala Aceh, dan komoditas pertanian lainnya memiliki kualitas dan cita rasa tersendiri.

Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. Dok.detiknews.com
Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. Dok.detiknews.com

Tak kalah menariknya, kisah kerajaan-kerajaan terkenal di Aceh, lengkap dengan perjuangan nan heroik dari para Teuku-Teungku dan Cut Nyak sepanjang perjalanan hidup mereka.

Kerajaan Samudera Pasai, tidak akan pernah dilupakan jika berbicara mengenai penyebaran agama Islam di Indonesia. Sebab dari sinilah Islam menyebar ke seantero Nusantara yang kemudian berkembang menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia.

Aceh menjadi negara berdaulat, ketika muncul kesultanan Aceh dimana mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang begitu masyur. Bahkan wilayah kekuasaannya mencakup hingga Malaysia.

Pahlawan-pahlawan nasionalnya pun banyak. Mulai dari sultannya sendiri, Iskandar Muda, Teuku Umar, Teungku Chik di Tiiro, Teuku Muhammad Hasan dan Teuku Nyak Arif.

Bahkan pejuang-pejuang wanita Aceh begitu ditakuti di jamannya seperti Tjut Nyak Dhien dan Tjut Nyak Meutiah. Juga laksamana perempuan yang gagah berani, Malahayati sering menginspirasi perjuangan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun