Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Via Dolorosa Menuju Kemenangan Jaya

15 April 2022   12:49 Diperbarui: 15 April 2022   12:55 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Via Dolorosa adalah "Jalan Kesengsaraan". Jalan penuh penderitaan. Namun setelah penderitaan akan ada kemenangan jaya. Paskah, adalah tentang Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Kristus.

Di Kota Yerusalem Kuno, jalan yang terkenal dengan nama Via Dolorosa ini diyakini adalah jalan yang dilalui Yesus ribuan tahun lalu.  

Setelah dijatuhi hukuman mati, Yesus pun dipaksa untuk memanggul salib sendiri menuju ke Bukit Golgota. Bukit  ini biasa disebut juga sebagai Bukit Kalvari. 

Via Dolorosa memiliki jalur yang berkelok-kelok dari benteng Antonia ke arah barat menuju Gereja Makam Kudus. Sering menjadi tujuan wisata religi bagi para peziarah.

Hari ini umat kristen sedunia mengenang kisah sengsara Yesus Kristus. Dimulai dari penangkapan terhadap-Nya saat berdoa di Taman Getsemani. 

Lalu mengenang proses pengadilan oleh Pilatus diirngi teriakan-teriakan "Salibkanlah Dia"  dari imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang datang menyaksikan proses pengadilan-Nya. 

 Umat Kristen juga mengenang bagaimana Yesus memikul salib hingga ke Bukit Golgota sambil diolok-olok, dicambuk, sampai jatuh tersungkur sebanyak tiga kali sepanjang perjalanan menuju Puncak Golgota.

Yesus tidak berjalan sendirian menuju Golgota. Banyak pengiring Yesus. Para serdadu yang memang bertugas untuk menyiksa, menyalibkan, hingga memastikan bahwa Yesus benar-benar telah mati. 

Selain para serdadu, cukup banyak orang Yahudi yang turut serta menyaksikan peristiwa tersebut. Ada yang menangis sedih, ada yang bergembira. 

Mengikuti jalan salib di Gereja Santu Yoseh Naikoten, Kupang 2 April 20210. Foto pribadi
Mengikuti jalan salib di Gereja Santu Yoseh Naikoten, Kupang 2 April 20210. Foto pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun