Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Via Dolorosa Menuju Kemenangan Jaya

15 April 2022   12:49 Diperbarui: 15 April 2022   12:55 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Via Dolorosa, jalan Kesengsaraan di Kota Yerusalem Kuno. Foto: dreamstime.com

14 Perhentian Jalan Salib

Gereja Katolik menetapkan 14 perhentian untuk mengenang kisah sengsara Yesus Kristus menuju ke Golgota. 

Dimulai dari Perhentian pertama, Yesus dihukum mati.  Hingga pada perhentian ke-14, Yesus dimakamkan.

Kisah pilu sepanjang jalan salib, Yesus jatuh sebanyak tiga kali. Meskipun jatuh, Yesus tetap memanggul salib hingga pada tujuan akhirnya, Golgota. 

Di atas bukit Golgota, siksaan makin ngeri. Ia dipaku pada salib besar yang telah dipikulnya. Tak hanya itu. Ketika Yesus menyatakan Ia haus pun tidak diberi air minum. Anggur dan cukalah yang dicucukkannya ke mulut Yesus.

Ketika sudah tak bernyawa pun, salah seorang serdadu masih menombak lambung Yesus untuk memastikan kalau Ia sudah tak bernyawa lagi. 

Dalam kondisi dimana banyak orang tidak mampu berbuat, ternyata ada yang masih berani menolong. Tak memperhitungkan risiko yang bakal diterima saat menolong orang yang lagi menderita. 

Dalam kisah sengsara Yesus, figur Simon dari Kirene dan seorang perempuan pemberani bernama Veronika turut menjadi tokoh. 

Simon dari Kirine, seorang petani kekar yang baru pulang dari ladang, dipaksa para serdadu untuk ikut memikul salib Yesus.  Tanpa menolak, Simon pun dengan tenang membantu memikul salib. Padahal, andaikan Simon mau, ia bisa menolak. Apalagi Yesus dituduh sebagai penjahat.

Tokoh lain, Veronika si wanita pemberani. Dengan berani, ia menerobos kerumunan orang dan barisan para serdadu. Satu tujuannya, mengusap wajah Yesus yang berlumuran darah. 

Veronika tak memikirkan diri. Apakah ia akan dihukum oleh para serdadu atas kenekadannya. Rasa kasih ternyata mengalahkan ketakutannya. Ia tak memikirkan keselamatan dirinya. Lebih penting, menolong orang yang dalam kesusahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun