Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Integrasi Budidaya Sayuran, Ikan, dan Sanitasi di Pekarangan Rumah

14 April 2022   16:27 Diperbarui: 16 April 2022   10:58 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam ikan dikelilingi tanaman sayuran yang ditanam dalam wadah bekas. Dok pribadi

Salah satu usaha produktif yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya di dalam keluarga adalah 'menyulap' area kamar mandi menjadi lahan yang produktif. Tentu saja, dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang tersedia di sekitar kita.

Sumber daya pertama, unsur manusianya. Di dalam keluarga, selalu ada anggota yang menjadi inisiator. Bisa ibu atau ayah. Bahkan, ide sering datang dari anak-anak. Ide yang baik, hendaknya ditindaklanjuti dengan aksi. Mendesain lahan yang akan digunakan, mengumpulkan bahan dan mengerjakannya.

Tak perlu menyewa orang untuk merealisasikan rencana kita. Sebaiknya, kita sendiri melakukannya. Hitung-hitung, menyalurkan hobi dan mencari keringat, atau menyibukkan diri saat anggota keluarga memiliki waktu luang di  rumah. Karenanya, ide besarnya perlu disampaikan pada semua anggota keluarga yang akan terlibat mengerjakannya.

Faktor kedua, potensi alam yang tersedia di sekitar rumah. Ketersediaan lahan, meskipun terlihat sempit, sudah cukup untuk bisa dimanfaatkan. Lahan untuk kolam ikan, sayuran dan saluran air dari kamar mandi menuju ke kolam.

Tak perlu membuat bedeng untuk bertanam sayuran. Bisa bertanam sayuran seperti kangkung, bayam, selada, sawi atau tanaman bumbu berupa seledri, bawang, dalam gelas plastik bekas air mineral atau minuman lainnya. Ember bekas atau karung plastik dapat digunakan juga untuk menanam terong, tomat, cabe dan kacang panjang.

Sawi organik yang ditanam dalam gelas plastik bekas air mineral, siap dipanen. Dok pribadi
Sawi organik yang ditanam dalam gelas plastik bekas air mineral, siap dipanen. Dok pribadi

Hal penting lainnya, alokasikan sedikit dana untuk mendukung kegiatan ini. Ada juga bahan yang tidak tersedia di sekitar. Mau tidak mau, kita perlu mengeluarkan sedikit dana untuk mendapatkannya. Pupuk organik, benih sayuran, bibit ikan dan pakannya bisa kita beli di sekitar.

Sebenarnya, pupuk organik dapat kita buat sendiri dengan memanfaatkan sisa-sisa sayuran dan buah-buahan di dapur. Termasuk kepala ikan dan sampah organik rumah tangga lainnya yang dipisahkan dari sampah anorganik dapur.

Tata letak kolam dan tanaman sayuran, didesain menurut selera kita sendiri. Kolam bisa ditempatkan di tengah-tengah lahan. 

Sekelilingnya kita tata dengan sayuran dalam pot-pot bekas. Dan di atas saluran air kamar mandi, pun kita tata dengan menempatkan tanaman sayuran sesuai selera kita. Di dalam kolam pun kita masih bisa menanam genjer yang enak juga jika disayur.

Jadilah taman di belakang rumah. Bisa juga, di sekitar taman ini kita tempatkan bangku sebagai untuk bersantai bersama anggota keluarga. Minimal, satu kali dalam seminggu andaikan semua anggota keluarga sibuk dengan kepentingannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun