Jojo sempat memimpin 18-15. Namun, perlahan tapi pasti Weng Hong mulai memperkecil jarak untuk kemudian berbalik memimpin, 20-19. Jojo terkunci pada angka 19, dan harus kalah 19-21.
Jonatan mengawali set ketiga dengan cukup baik. Mematikan service Yang untuk memimpin 2-0 terlebih dahulu.
Sayangnya, skor Weng perlahan-lahan menjauh dari perolehan angka Jojo hingga berhasil mengumpulkan angka 11-7 pada jeda waktu game kedua.
Pertandingan lanjutan, menjadi milik bocah China berusia 22 tahun ini. Weng berhasil menutup pertarungan pada babak ketiga dengan skor 21-15. Pemain yang datang dengan posisi pengganti pemain ini, akhirnya bisa menjadi kampiun di sini.
Ganda Putra Alfian/Ardianto Kalah
Setelah Jojo kandas di tangan Weng, harapan Indonesia bertumpu pada ganda putra Alfian/Ardianto. Sayangnya, ganda Indonesia ini pun harus kalah dari pasangan tuan rumah melalui rubber game, 21-19, 15-21, 18-21.
Jika melihat peringkat yang dirilis oleh BWF, Alfian/Ardianto bertengger pada posisi ke-9 dengan perolehan angka sebanyak 76.284.
Sementara, Kang/Seo masih berada pada posisi 225 dunia. Dan Alfian/Ardianto menjadi unggulan keempat dalam kejuaraan super 500 ini. Perbedaan yang sangat jauh. Namun siapa sangka, pasangan non unggulan asal Korea ini bisa membungkam ganda Putra Indonesia untuk menjadi juara di dalam negerinya ini.
Kalah dan Menang Soal Biasa
Meskipun Jojo dan Alfian/Ardianto harus bertekuk lutut pad pemain non unggulan, permainan tetaplah permainan. Banyak faktor turut berperan dan menentukan.