Desain hampir sama. Namun, Pertamina mengklaim kalau Pertshop dijamin keasliannya. Tidak abal-abal alias tidak KW. Meskipun sama-sama menjual produk yang sama seperti pertamax, dexlite dan pertalite, Pertashop menjual produk ini dengan kualitas yang sama seperti pada SPBU resminya.Â
Sementara, Pertamina tidak menjamin apakah produk yang dijual secera eceran oleh Pertamini tersebut berkualitas atau tidak. Menurut Unit Manager Comm, Rel & CSR Region Kalimantan Pertamina, Susanto August Satria dalam Kalimantan Post, standar keamanan, takaran, dan perijinan depot Pertashop itu legal.Â
Pertashop diklaim oleh Pertamina sebagai depot yang sudah dikaji keamanannya. Karena itu, dapat didirikan di pemukiman masyarakat. Takaran Pertashop sama persis dengan takaran pada SPBU Pertamina. Tera yang ada di Pertashop, tidak memiliki perbedaan dengan SPBU Pertamina. Dari aspek perijinan, Pertashop memiliki ijin. Yang lain, tidak.Â
Namun melihat dari banyaknya Pertamini yang tersebar di berbagai areal di Indonesia, apakah Pertamina tetap akan membiarkan Pertamini menjual produk tanpa ada semacam kerja sama? Minimal, Pertamina menjadi pengawas standar mutu bagi setiap depot yang hendak melakukan usaha penjualan BBM.
Bukankah penjual di 'lapak' Pertamini membeli BBM dari Pertamina untuk dijual lagi pada depotnya? Menurut hemat saya, melalui program Corporate Social Responsibility-nya, Pertamina dapat menjadikan kelompok penjual BBM ini sebagai bagian dari kelompok yang dibinanya.Â
Saya pikir, para penjual BBM ala Pertamini akan dengan senang hati menyambut uluran tangan Pertamina. Pertamini tidak dijadikan atau dianggap sebagai pesaing dari Pertashop selaku penyalur resmi dari Pertamina di daerah-daerah yang tak dapat dijangkau oleh Pertamina melalui SPBU-nya.
Dan semoga, Pertamina bisa menjadi 'kakak' bagi Pertamini. Tidak perlu menjadi kakak kandung tetapi cukuplah berperan sebagai 'kakak asuh'. Sementara, Pertashop berfungsi sebagai 'teman sepermainan' di desa-desa atau daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh 'kakak' mereka, Pertamina.
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H