Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Polisi Tidur" di Pemukiman Gunanya untuk Apa?

15 Maret 2022   20:35 Diperbarui: 17 Maret 2022   18:03 2678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi tidur di pemukiman untuk menghadang remaja standing. Dok pribadi

Namun, seringkali kehadiran polisi tidur ini justru mengganggu, bahkan menimbulkan kecelakaan. Apalagi polisi tidur yang dipasang tanpa mengikuti standar yang sesuai dengan peraturan. 

Polisi Tidur Tak Layak

Ilustrasi foto: realteksafetynet.com
Ilustrasi foto: realteksafetynet.com

Speed bump adalah istilah yang paling sering dan akrab disebut oleh masyarakat, dibandingkan dengan istilah speed hump dan speed table. Tepatnya disebut sebagai Polisi Tidur. 

'Polisi Tidur' ini banyak ditemui di jalan-jalan pemukiman warga. Bahan dan bentuknya pun bervariasi. Di pemukiman-pemukiman  sekitar tempat tinggal saya, masyarakat dengan inisiatifnya sendiri membuat polisi tidur. Tidak mengikuti aturan. 

'Polisi Tidur' dalam bentuk undukan semen, jarang ditemui di pemukiman. Barangkali biayanya lebih mahal daripada menggunakan benda dan bahan lainnya. Paling tidak, harus keluar biaya untuk semen, pasir dan tenaga. 

Benda yang paling sering dipakai sebagai 'Polisi Tidur' di pemukiman adalah tali tambang kapal. Warga tinggal pergi ke pelabuhan, meminta utas tambang kapal yang tidak terpakai lagi. Kembali ke pemukiman mereka, lalu memasang utas tali tambang tersebut di jalan-jalan yang menurut mereka harus dipasang.

Tak peduli di jalan rata atau jalan mendaki dan menurun. Jarak antara polisi tidur yang satu dengan yang lain pun tidak didasarkan pada jarak tertentu. 

Bahkan, jika mereka berhasil mendapatkan utas tambang, maka setiap 10 meter akan dipasang polisi tidur versi mereka. 

Jika tidak mendapatkan utas tambang kapal, maka kayu balok pun dipakai untuk menghambat laju kendaraan di pemukiman. 

Sering dipaku dengan paku besar, sehingga ban sepeda motor pun bocor. Dan warga pun mengalami kerugian. Kendaraan menjadi rusak. Bahkan pengendara mendapat kecelakaan jika tidak berhati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun