Sekalipun perundingan putaran pertama GATOT, asa tetap ada. Masih ada harapan karena telah disepakati untuk melanjutkan perundingan ronde kedua yang dijadwalkan dilaksanakan pada 2 Maret 2022.
Kali ini pun, perundingan masih bersifat bilateral. Tanpa keterlibatan pihak penengah atau mediator. PBB sebagai lembaga berserikatnya bangsa-bangsa pun tak menghadiri perundingan tersebut.
Tentunya bangsa-bangsa dan negara-negara yang cinta akan perdamaian antarbangsa mendukung perundingan damai ini. Paling tidak, kedua belah pihak sepakat untuk terlebih dahulu melakukan gencatan sambil melanjutkan perundingan.
Harapan pun ditujukan kepada negara-negara yang saat ini ikut terlibat secara aktif, baik pendukung Rusia maupun Ukraina. Menahan diri untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga negara lain, harusnya menjadi pilihan.
Provokasi negara lain, perlu juga disadari oleh Rusia atau Ukraina. Sebab ketika Rusia dan Ukraina berperang, negara-negara tukang provokasi itu tidak menderita kerugian. Sementara Rusia dan Ukraina sama-sama hancur. Menderita kerugian. Akan memerlukan waktu yang lama untuk mengembalikan trauma, utamanya bagi warga negaranya.
Say no to War!
PEACE!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H