Bumi pertiwi kita sebenarnya kaya akan aneka flora dan fauna. Ada yang benar-benar asli Indonesia. Ada yang didatangkan dari luar Nusantara. Beradaptasi, bahkan berproduksi jauh melebihi negara asalnya.
Aneka tumbuhan, dikembangkan menjadi tanaman produktif. Mendatangkan pendapatan bagi yang mengusahakannya. Namun banyak juga yang tumbuh dengan sendiri, di lahan-lahan kosong, di lembah-lembah, bebukitan dan di hutan.
Salah satu tumbuhan yang tersebar secara merata di Indonesia adalah jambu biji (Psidium guajava). Sering dinamakan jambu batu. Di Timor, biasa dinamakan dengan jambu Klutuk atau Kujabas. Dinamakan sebagai jambu klutuk karena banyak bijinya.Â
Di Timor, jambu klutuk jarang ditanam. Tumbuh dengan sendiri akibat penyebaran sendiri atau dibantu oleh kelelawar dan burung. Sering kali tumbuh dalam jumlah yang sangat banyak di suatu tempat. Ini akibat buahnya dibawa oleh kelelawar untuk dimakan di pohon dimana biasanya si kelelawar mangkal untuk menghabiskan buah kesukaannya itu.
Apabila tumbuh di pekarangan atau lahan penduduk lalu dibiarkan hidup dan dirawat, maka jadilah jambu klutuk itu sebagai hak pemilik lahan. Tetapi banyak pohon jambu klutuk yang tumbuh membentuk hutan jambu. Membentuk koloni sendiri di tengah-tengah padang sabana, atau di lereng bukit. Bahkan di hutan pun kita dapat menemukan pohon jambu klutuk yang tumbuh di antara pepohonan lainnya.
Ketika musim jambu dan srikaya, maka banyak anak usia sekolah pergi memetik jambu ini, lalu dijual di pinggir-pinggir jalan yang dapat kita temukan sepanjang tepi jalan raya. Biasanya dibandrol dengan satu tumpuk (10-15 buah) dijual dengan harga Rp 5.000,-. Murah memang, tetapi barang kali yang dihitung oleh para penjual, adalah tenaga saja. Tenaga untuk mencari dan duduk menunggu pembeli yang lewat.
Daging buah jambu klutuk terdiri atas dua warna. Penduduk setempat biasa memakannya afmuti ma afamtasa (daging buah putih dan daging buah merah). Sedangkan jambu biji ungu asal Australia belum tumbuh secara bebas. Bibitnya masih diperjualbelikan untuk dibudidayakan di Indonesia, termasuk di daratan Timor.Â
Berbagai lieratur, baik ilmiah maupun popular telah mengulas manfaat dan kandungan buah jambu biji. Daging buah sekaligus kulit buahnya dapat dimakan langsung atau dibuat jus. Daging buah yang berwarna merah, lebih disukai orang sebab dianggap lebih banyak khasiatnya daripada yang berwarna putih.