Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mari Santap Bose dari Timor

14 Desember 2021   12:11 Diperbarui: 14 Desember 2021   12:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setiap hari beta makan jagung bose, beta haus beta minum gula air. Di Larantuka torang makan jagung titi, enak lagi makan buah kenari....

 Demikian potongan syair lagu dengan judul Bae sonde bae (baik tidak baik) yang diciptakan  oleh seorang pencipta lagu daerah NTT (Simon Tokan). Salah satunya adalah menceritakan tentang makanan khas daerah NTT, jagung bose.

Nusantara kita adalah 'surganya' makanan khas.  Di sini, tak pernah sepi dengan kuliner warisan leluhur, tersebar di seantero Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Talaud hingga ke Timor. 

Timor bagian barat yang adalah bagian dari Indonesia pun memiliki aneka makanan khas. Makanan yang diolah dengan cara pengasapan seperti se'i daging sudah terkenal di Indonesia. Bahkan seorang teman saya yang berdomisili di Belanda sering bertanya soal se'i ini. 

But, tidak hanya itu. Di Timor kita bisa mencoba jenis makanan khas lainnya yang diolah dari jagung tua. Jika di tempat lain, biji jagung tua tersebut dijadikan pakan ternak, maka di Timor kami olah dan makan. Bisa dijadikan sebagai jagung titi, yaitu diproses dengan cara digoreng lalu ketika jagungnya masih panas, diangkat dan digepengkan dengan batu yang dinamakan batu titi. Jagung tua ini juga dapat direbus dengan campuran berbagai sayuran yang dinamakan jagung ketemak. Dan yang belakangan ini sudah cukup banyak dikonsumsi, bahkan masuk ke warung makan adalah jagung bose.

Jagung bose, adalah varian dari jagung ketemak. Bedanya, jagung ketemak dimasak dengan kulit arinya, sementara jagung bose dimasak setelah kulit arinya dikupas. Jagung bose diperoleh dengan cara menumbuk jagung utuh yang dicampur sedikit air agar kulit biji jagungnya dapat terkelupas. 

Buat yang penasaran ingin memasak jagung bose maka tak perlu berpikir untuk menumbuknya. Datang saja ke pasar tradisional untuk mendapatkannya. Biasanya dijual oleh ibu-ibu dengan harga antara Rp 5.000 -Rp 10.000 per kantong. Sekalian beli kacang nasi, kacang hijau dan kacang tanah untuk dicampur ke dalam masakan ini. 

Selain mencampur jagung bose dengan kacang-kacangan,  dapat ditambahkan santan kelapa, tergantung selera. Untuk mendapatkan bose yang lembut dan siap santap, maka lebih kurang bose harus dimasak dalam kisaran waktu 30 hingga 60 menit. Tetapi memasaknya harus hati-hati dan sesekali diaduk serta ditambahkan air sehingga tidak ada kerak dan hangus. 

Jika sudah lembut, maka bose dapat dihidangkan. Bisa bersama beberapa kerat se'i, ikan asin, sayuran dan yang paling penting adalah lu'at Timor. Lua't Timor dibuat dari campuran cabai, jeruk nipis dan ut sipa, suatu jenis pengharum seperti adas. 

Buat orang NTT, rasanya nikmat. Tetapi bagi yang baru belajar makan, mungkin awalnya tidak cocok tetapi kali kedua, akan teras nikmat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun