Banyak siswa yang  belum bersekolah secara offline sejak merebaknya Covid-19.  Sekolah masih menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara online dengan waktu yang sangat singkat.Â
Sebagian orang tua harus merogoh tambahan kocek bulanan untuk membeli pulsa data. Juga menambah waktu khusus untuk mendampingi anaknya masih belum bisa mandiri, saat belajar bersama guru dan teman melalui zoom, google meet dan aplikasi lainnya.Â
Selain itu, harus memastikan kalau anaknya telah mengerjakan berbagai PR sekolah dan mengirimkannya ke guru pengampu mata pelajaran.Â
Sebagian besar anak, setelah mengerjakan kegiatan belajar secara online, akan memanfaatkan waktu luangnya bermain, baik sendiri maupun bersama teman-teman sekitarnya. Â
Salah satu permainan bersama yang bisa dikemas dengan muatan belajar dan bekerja, adalah kegiatan bertanam sayuran dalam wadah bekas seperti gelas plastik dari air mineral dan minuman ringan lainnya.Â
Wadah-wadah plastik bekas ini mudah ditemukan di sekitar lingkungan sebab masih banyak orang yang membuang sampah plastik secara sembarangan.Â
Manfaat dari kegiatan ini sangat besar.Â
Dari sisi kesehatan dan sanitasi lingkungan, anak-anak  belajar untuk tidak membuang sampah plastik, tetapi memanfaatkannya untuk bertanam sayuran yang nantinya dapat dipanen dan dikonsumsi sendiri.Â
Dari sudut pendidikan, anak-anak bisa belajar tentang banyak hal, diantaranya menghitung jumlah benih yang tumbuh dalam bahasa Inggris, matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan. Juga belajar mengamati dan mencatat peristiwa-peristiwa apa saja yang dialami tanaman dari umur nol hari hingga panen.Â
Sementara dari aspek pertanian, anak-anak dapat belajar tentang bagaimana menggunakan media tanam, mencampur tanah dengan kotoran hewan, belajar tentang nutrisi tanaman, dan pelajaran menarik lainnya.Â
Agar anak-anak tetap tertarik, maka jenis sayuran yang ditanam sebaiknya umur 15-30 hari, seperti kangkung dan sawi. Dan dijamin, saat panen mereka akan lakukan dengan sangat gembira. Selamat mencoba.