Suatu sore dua orang manusia sedang bermain bulu tangkis di depan rumah mereka. Si S mencoba menggunakan tangan kirinya untuk memegang raket. Si A pun bertanya pada si S sambil tertawa karena melihat si S kewalahan bermain dengan menggunakan tangan kirinya.
Si A : S, kenapa kamu menggunakan tangan kiri?
Si S : Pernah nggak kamu berpikir tangan kiri merasa iri karena kita selalu menggunakan tangan kanan?
Si A pun terdiam sesaat kemudian tertawa lagi karena melihat si S masih kewalahan menggunakan tangan kirinya.
Si A : Tapi lucu tahu hahahahaha
Si S : Ini biar tangan kiri tahu gimana susahnya jadi tangan kanan. Buktinya tangan kiri saja kewalahn kan memukul bola bulu tangkis ini. Pasti ya kalau si tangan kiri dan tangan kanan ini bisa bicara, mereka akan berkata seperti ini :
Tangan Kanan = Taka ; Tangan Kiri = Taki
Taki : Hei Taka, kenapa sih manusia selalu menggunakan kamu untuk keseharian mereka? Aku selalu saja jarang digunakan, bahkan hampir dibilang tidak bisa apa-apa! Aku iri sama kamu, coba deh sekali ini aku mencoba memegang raket itu, kelihatannya mudah. Tinggal mengayunkan raket saja bukan?!
Taka : Kamu pikir mudah menjadi tangan kanan, kalau memang kamu mau mencoba silahkan saja. Aku justru dengan rela melihat kamu bermain.
Taki : Ah itu semua bisa-bisa kamu saja, mentang-mentang kamu bisa semua. Mana sini!
Taka pun menyerahkan raket pada Taki untuk dipegang oleh si S. Pegangan Taki tidak begitu kuat, beberapa kali bola yang melambung di udara dapat ditangkis Taki, tetapi banyak pula yang meleset. Taki mendengar suara tawa si A, dan memandang sinis ke arah si A. Kemudian mencoba lagi menangkis bola yang melambung tetapi Taki membuat raket yang dipegangnya hanya berputar-putar saja di udara dan kembali membuat Si A tertawa terbahak-bahak. Taka yang melihat Taki murung saat itu pun akhirnya mendekati Taki.