Zaman saya masih sekolah, teknologi handphone tak secanggih zaman sekarang, masih modal sms. Saya masih mengunakan handphone samsung yang hanya bisa telpon dan sms saja. Haha..
Zaman sekarang jauh berbeda, anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar saja sudah main cinta monyet alias pacaran, berbeda dengan zamannya saya masih sekolah, lebih memikirkan nilai pelajaran. Mungkin saya kupeeer.. Rata-rata anak sekolah main pacaran dengan teman sekelasnya atau teman sekolahnya atau dengan sekolah lain atau dikenali dari temen ke temen.Â
Dan lucunya jalin hubungan sama teman sekelas jadi bahan ledekan dan buat pasangan tersebut sipu-sipu malu, tapi jika putus dengan cara yang tidak baik jadi musuhan beda cerita kalau putus secara baik-baik. haha..
Buat saya gaya pacaran zaman dulu lebih sweeet ( seperti Kisah Pak Habibie dan Ibu Ainun yang diperankan oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari ), Momen dimana waktu banyak pria mengantri tapi hanya dia yang dipilih dan momen waktu berada di becak ... so sweeeeet.. )) Maaf, saya yang ndesooo ini. haha.. Saya lebih menyukai gaya pacaran zaman dulu, saya merasakan perasaannya lebih kuat dari gaya pacaran zaman sekarang yang terlalu bebas, kecil persentasenya yang benar-benar GOALRELANTIONSHIP yak! hehe..
Hmmm...Â
Saya termasuk wanita pejuang dan memilih mencintai daripada dicintai, sebenarnya juga ingin dicintai, siapapun juga ingin balance dalam urusan percintaan. hehe..  Bingung kan?? saya juga bingung. Buat saya, mencintai itu tidak salah dan mencintai itu bukan bearti tidak memiliki harga diri, mencintai itu harus tahu batasan yang ada, kalau mencintai harus memberi segalanya yang ada termasuk diri sendiri itu sama aja stupid dan tidak balance. Harus adanya saling mencintai seperti give and give bukan take and give. Jika mencintai tidak dapat dicintai lebih baik lepaskan karena  akan sangat menyakitkan buat diri sendiri alias cinta bertepuk sebelah tangan, cinta sepihak, cinta yang tak terbalaskan.Â
Oke back to aplikasi online yak! hehe..
Dari banyaknya situs jejaring biro jodoh yang saya tahu, seperti Badoo, Twoo, Sweetring, Indonesiacupid, mungkin masih banyak lagi hanya saya cuma tahu ini.
Ceritanya awal saya kerja dikantor ini, karena saya masih jomblover, teman kantor pada kepo dan mencarikan saya pasangan lewat aplikasi online, mereka asyik googling. Dan ketemu website Jodoh Kristen. ( belakangan ini saya tahu aplikasi yang lain, Tinder, karena namanya sempat menjelit di sosmed ). Dari sekian banyak aplikasi biro jodoh yang saya sebut, hanya indonesiacupid yang mungkin dikenakan biaya dan jodohkristen juga. Disini saya menceritakan tentang jodoh kristen. ok!
* Jodoh Kristen ( www.jodohkristen.com ) kamu harus login terlebih dahulu.
Setelah login.
Kamu diharuskan mengisi Esai Profile, terdiri dari : Tentang dirimu? Hubunganmu dengan Tuhan Yesus? Yang kamu kerjakan? Pasangan idealmu? Hobby-mu? Musik, buku, film, dan acara favoritmu? Lima hal yang tidak bisa kamu tinggalkan? Lima tahun mendatang? Pujian terindah yang pernah kamu terima? Gereja dan pelayananmu? Tokoh panutanmu? Ayat favoritmu?. Â Dalam pengisian esai profile, kamu tidak bisa mencantumkan contac kamu, seperti alamat email, nomor handphone, dan sebagainya karena akan dihapus oleh adminnya dan mendapat surat peringatan.
Di dalam kolom Kelola profil dasarku, kamu harus mengisi data dirimu. Jenis kelamin, Tempat tinggal kamu, Apakah status pernikahan kamu? Kamu tinggal dengan siapa? Apakah kamu merokok? Apakah etnis kamu? Tinggi badan dan tipe tubuh kamu? Tingkat pendidikan dan pekerjaan kamu? Itu harus diisi.
Untuk membaca surat atau membalas surat, kamu harus bayar. Dikenakan biaya Rp 30.000,-/bulan dan masih ada pilihan lainnya.
Saya memilih situs jejaring ini dari tahun 2016. Kenapa ? Mungkin karena esai profilenya yang banyak perlu diisi, yha buat saya jadi sebuah keuntungan untuk melihat profile pria-pria jomblover, dan ada profile dasar juga dimana mencantumkan dengan siapa jomblover tinggal? bareng orangtua-kah atau nge-kost. Keuntungan lainnya ada persentase kecocokkan, dan ,masih banyak lagi. Hal pertama yang saya lihat lebih dulu, persentase kecocokkan yang lebih tinggi. Rata-rata mencapai 85% kecocokkan dari pengisian esai, kedua pekerjaannya. hehe..
Kebanyakkan pria jomblover di jodoh kristen ini yang saya temui atau belum saya temui, menjadi seorang teman dibanding menjadi pacar.
* Kopdar = Kopi darat
Saya sebagai wanita sudah bekerja, tidak suka kalau yang namanya dibayarin sama pria yang baru bertemu. Yak dibilangnya pria gengsi kalau tak sanggup bayar 2orang atau dibayarin sama wanita. Dan saya tidak mengharuskan seperti itu. Lebih baik bayar masing-masing biar tidak ada yang dirugikan. hehe..
Apakah saya dapat pasangan lewat biro jodoh ini??? Hmm... Ada. Hehe..
Saya berkenalan dengan dia sekitar Oktober 2016. Banyak hal yang kita bicarakan lewat kotak surat, dia selalu menanggapi topic yang saya bicarakan. Hampir 3 bulan berlalu, Sulit sekali mengajak dia untuk kopdar, sampai saya memaksa untuk bertemu dihari Natal, sekalian tukeran kado natal. HAHA.. Bagaimana tanggapan saya saat bertemu? Sempet tidak percaya, juga deg-degan. Ganteng? tidak juga, biasa saja. Bagaimana prilakunya? yha cukup baik. Dia meminjamkan saya jaket dan mengantar saya pulang kerumah. so sweet?
Dia membicarakan tentang malam tahun baru, seperti ingin mengajak tapi tidak mengajak duluan sampai akhirnya saya juga yang minta ikut. Dia menanyakkan ingin kemana? saya pilih di pantai Ancol. tapi saat malam itu, posisi sudah macet sana-sini. Jadinya kita nongkrong di Taman Menteng. Bagus juga sich, karena saya belum pernah ke sana. Pulang pagi? Tidak. Usai kembang api sulut, saya diantar pulang. Paginya saya mengajak beribadah bersama.. Saya berdoa semoga dia suka sama saya, dan dia menjadi pilihan terakhir buat saya.Â
Hampir setiap minggu kami bertemu dan beribadah bareng,usai beribadah pergi kencan tapi tidak pacaran, hubungan seperti digantung. Â Sampai di minggu ketiga saya mempertanyakan hubungan kami seperti apa? teman kah? teman tapi mesra? atau pacar ?
22 Januari 2017 Hari jadian kami <3 . Saya yang ingat dan dia yang lupakan. Setahun- 2 tahun pun berlalu dengan penuh cinta membara dan pertengkaran penuh drama. Alias putus nyambung putus lagi balik lagi bubar lagi. Haha.. Jujur saja hubungan ini sudah tidak sehat.Â
Opini saya tentang mencari pasangan lewat jejaring situs biro jodoh...
Mengenallah dan bertemanlah lebih lama, kenali semua karakternya, begitu juga teman dan keluarganya kalau bisa, Â baiknya juga untuk diri sendiripun menjadi diri apa adanya, tidak menjadi orang lain atau berusaha menjadi seorang yang disukai.Â
Jangan menempatkan terbalik suatu hubungan, pacaran baru penjajakkan baru mengenal dan menjadi teman. Biasanya menjadi  musuh jika berakhir dengan perpisahan,Â
Jika memulai hubungan dengan terbalik, buat saya, hanya akan membuang waktu kalau saja memiliki hubungan yang tidak sehat, bertahan dan mencintai dalam kesakitan, akan menimbulkan luka yang dalam dan trauma psikis, rasa takut untuk memulai hubungan yang baru. Â Â
Baiknya dimulailah dari perkenalan dan pertemanan. karena tidak rugi juga, dengan begitu kamu bisa melihat jomblover yang lain dengan berbagai karakter yang ada.Â
Jarang sekali saya melihat pasangan yang cepat menjalin hubungan dan meraih Goal Relantionship.
Dan dengan cepat atau lamanya menjalin hubungan dengan seseorang tidak bisa menentukkan kebahagiaan. Semua kembali lagi kepada diri sendiri, bagaimana hati dan pikiran, sikap dan perilaku dengan pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H