Mohon tunggu...
Greenie Gamora
Greenie Gamora Mohon Tunggu... Freelance -

Perkenalkan, Nama saya Greenie Gamora.. Kata Greenie : dari kata Green, saya penyuka warna = Hijau.. 2 Huruf terakhir dari kata greenIE, di-ambil dari 2 huruf nama belakang saya.. Kata Gamora : dari nama wanita tangguh dan lembut di Film Guardian Galaxi, kebetulan juga wanita ini berwarna hijau dan berambut merah, saya juga penyuka warna Merah..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pengalaman Backpacker Roda Dua

30 Juni 2018   10:30 Diperbarui: 30 Juni 2018   11:05 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#Sangat sulit buat saya untuk menentukkan judulnya dari pengalaman yang saya alami. 

Saya senang yang namanya Jalan-jalan dengan budget terjangkau.

Dari tahun lalu, tempat yang saya kunjungin adalah sekitar Puncak, dengan berkendara roda dua dari Jakarta - Puncak, bisa dibilang memakan waktu sekitar 4 jam paling lama.

Untuk kedua kalinya, saya lewati Pakin Stadion dan nyasar sampai Sentul Bogor, dari berangkat malam sampai dipuncak Pass subuh pagi.

Jujur  itu sangat menakutkan buat saya, berada di sekitar sentul dengan udara yang dingin, lewati seperti komplek perumahan elit keluar kedepan seperti perbukitan, dalam area sentul sambil mencari jalan keluar, ada beberapa tempat dimana banyak segerombolan anak muda yang asyik track-motor, alias balap motor.

Capek bolak-balik, saya berhenti di pos satpam setempat sekitar jam 2 pagi, bertanya sama satpam dan akan diantar melewati Bukit Pelangi, tepatnya ada terowongan. Untung ada beberapa motor yang konvoi juga ikutan nyasar dan minta pertolongan.

Saya dengan pengendara yang lain jalan bersama, sepi dan gelap selama perjalanan, saya barisan terakhir sebab dingin tak kuat melaju lebih cepat. Dari batas terowongan itu Satpam berhenti mengantar dikarenakan rawan begal.

Dari sini lebih menegangkan lagi karena perjalanannya tembus keperkampungan.  Perjalanannya melewati perkampungan, seperti jurang dimana-mana.

Orang sekitar disana menawarkan bantuan dan minta uang jasa mengantar, tiap pengendara dimintai Rp 10.000,- , diantar ke jalan besar.

Ada perjalanan dimana sesama pengendara gotong-royong, jalanan menanjak bebatuan dan sangat licin. Sesudah ketemu jalan besar, saya berpisah dengan pengendara yang lain. Berjalan sendiri. Ini pengalaman terburuk selama perjalanan saya ke Puncak.

Tiap tepi jalan pasti ada 1 atau 2 orang yang menawarkan villa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun