Mohon tunggu...
Brigitte Christine
Brigitte Christine Mohon Tunggu... Administrasi - Solo Traveler mengenal dunia luar.

Don't worry to be a Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tas Tertinggal di Dalam Bus di Seoul

25 September 2019   17:25 Diperbarui: 25 September 2019   18:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang perjalanan ke Seoul, selalu membuatku tertawa meski sempat stress ketika mendengar berita banyak turis dari Indonesia yang kena deportasi sesampai di negeri ginseng. Dan banyak yang kena random check untuk di interogasi. Dan kedatanganku ke Seoul dari Osaka-Jepang, saya sempat galau ketika berada di antrian Imigrasi di Bandara Incheon, sampai berganti barisan berkali-kali, mana saat itu banyak sekali turis di antrian imigrasi. Akhirnya saya bisa bernafas lega ketika berhadapan petugas yang hanya menanyakan berapa lama di Korea, segera kusodorkan bukti booking hostel dan tiket pulang ke Jakarta.

Untuk menuju ke penginapan, saya menggunakan bus airport dengan membeli tiket di lobby, dengan membayar 10,000 Won. Menurut petunjuk dari hostel turun di depan Hotel Best Western Kukdo, karena saya sempat ketiduran dan begitu membuka mata di sisi kanan ada Best Western Hotel tanpa pikir panjang saya ikut turun ketika bus berhenti dan yang kuambil hanya koperku. 

Tiba-tiba tersadar bawaanku ada yang kurang tetapi terlambat karena bus sudah bergerak, langsung otakku mengirim signal panik, saya mengejar bus tetapi gagal, untungnya print out hostel tetap kupegang. Setelah bisa menenangkan diri, saya berusaha minta pertolongan kepada orang yang sedang menunggu di halte, ternyata orang Korea tak seramah orang Jepang, orang ketiga yang kuminta tolong akhirnya cukup membantu, seorang gadis muda dia berusaha menghubungi pihak bus dan memberitahuku untuk menunggu di seberang jalan. Di halte dengan berbekal tulisan gadis penolongku, ketika ada bus bandara lewat saya menghampiri dan menyodorkan tulisan tersebut tetapi bukan bus yang saya naiki. 

Akhirnya saya berusaha menenangkan diri dan menikmati pemandangan kota Seoul tak terasa waktu bergulir dengan cepat, arlojiku menunjukkan pukul 9 malam, sambil memanjatkan doa semoga ada orang yang bisa menolongku. Karena saya benar-benar tak tahu harus naik apa menuju ke penginapanku.

Lewat sepasang anak muda, segera kuhentikan dan menanyakan arah menuju ke penginapanku dengan memberikan print out hostel yang telah kupesan. Rupanya Tuhan mengirim mereka sebagai penolongku, setelah kuceritakan bahwa saya ketinggalan tas di dalam bus dari Incheon karena salah turun. 

Beruntungnya mereka punya teman kuliah asal Indonesia dan saya diminta bicara kepada temannya, kemudian teman yang dari Indonesia memberitahuku agar tak perlu kuatir mereka akan mengantarku sampai di hostel. Sungguh sangat terima kasih kepada mereka dan Tuhan tentunya yang telah membuka jalan. Sampai di hostel penolongku ini memberitahu petugas hostel untuk menolongku menghubungi bus di bandara karena ada tas yang tertinggal. 

Dan esoknya saya diberitahu petugas hostel kalau saya bisa ambil dengan menunggu bus bandara di depan Best Western Kukdo Hotel pukul 11 siang, tetapi saya minta tolong agar tas kuambil pas saya akan meninggalkan Seoul daripada waktuku terbuang. Saat pulang saya sengaja datang lebih pagi ke Incheon karena harus menuju ke depo bus bandara dan tas ku ada di kantor, saya diminta memeriksa apakah ada barang yang hilang?  Semuanya ada dalam keadaan seperti asal. 

Hal ini menjadi pengalaman yang berharga buatku, untuk lebih teliti dan saya selalu mengingatkan diri sendiri agar jangan sampai tertidur lagi di bus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun