Warung makan "Mak Seh" pernah diulas oleh seseorang di surat kabar, dan ketika saya ada kesempatan mudik di kota Pekalongan, saya tak lupa untuk mampir kemari, untuk ikut merasakan ikan cucut dengan sambel ala Mak Seh. Ternyata makanan yang tersedia bukan hanya ikan cucut tetapi ada juga sotong hitam, ikan phi hi goreng, sayur asam, sayur lodeh. ayam goreng, tempe & tahu goreng dengan tepung yang khas juga pisang goreng.
Ketika saya datang. pengunjung lumayan ramai meskipun waktu baru menunjukkan pukul sebelas siang, dan di dinding warung makan yang sederhana ini terpampang photo-photo keluarga Mak Seh. Warung makan ini sudah ada sejak sekitar tahun 2000, lokasi di jalan kusuma bangsa arah ke Boom sebutan untuk pantai di kota Pekalongan, jika tak tahu arah jalan bisa menanyakan orang pasti mereka mengenal Mak Seh.
Kesibukan pegawai MakSeh mempersiapkan makanan.
Menunggu pesanan datang cukup lama juga, saya makan tempe goreng yang disajikan bersama remah-remah tepungnya yang terasa renyah. Dan ketika nasi dan ikan cucut beserta sambel datang, langsung kusantap dan ternyata rasanya sama seperti tante saya suka buat, jadi pas di lidah dan pedasnya tak sampai membuat orang menjulurkan lidah karena kepedasan. Jadi terkenang akan masakan almarhum tante yang suka bikin sambel super pedas hingga yang makan bercucuran keringat dan lidah terjulur-julur karena kepedasan.
Ragam makanan yang sudah tersedia.
Sayur asam dan sayur lodeh ala Mak Seh.
Harga makanan untuk satu piring nasi, sepotong ikan cucut & sambal dan semangkok sayur asam/lodeh  hanya lima belas ribu rupiah, sedang tempe, tahu & pisang goreng sepotong seribu rupiah. Cukup bersahabat dengan kantong dan makan kenyang. Untuk harga pecak cucut delapan ribu rupiah, sepiring nasi putih empat ribu rupiah dan semangkok sayur asam/lodeh tiga ribu rupiah, harga sepotong sotong hitam lima ribu rupiah, sedangkan sepotong ikan phi hi goreng tujuhbelas ribu rupiah.
Penampakan pecak cucut ala Mak Seh.
Jika kebetulan melewati kota Pekalongan, monggo mampir ke warung makan Mak Seh, melestarikan makanan tradisional Indonesia yang tetap
maknyus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya