Mohon tunggu...
grecho prdttya
grecho prdttya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas nasional

saya hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Ekonomi Global Melalui The Belt Road Initiative : Tantagan dan Peluang di Era Kontemporer

12 Februari 2024   13:51 Diperbarui: 12 Februari 2024   13:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://chinaus-icas.org/.

Inisiatif Belt and Road adalah proyek besar yang diluncurkan oleh Tiongkok pada tahun 2013, yang bertujuan untuk memperkuat konektivitas infrastruktur dan kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara di Asia Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Eropa.Inisiatif Belt and Road (BRI) telah menjadi fenomena yang mengubah lanskap perekonomian global di era saat ini. 

Di tengah ketidakpastian geopolitik dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di beberapa kawasan, Inisiatif Sabuk dan Jalan muncul sebagai proyek ambisius untuk memperkuat infrastruktur dan konektivitas perdagangan antara Asia, Eropa, dan Afrika. Meskipun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) menjanjikan transformasi ekonomi global yang signifikan, tantangan dan peluang yang terkait dengan inisiatif ini juga harus dipertimbangkan dengan cermat.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Inisiatif Belt and Road (BRI) adalah kompleksitas geopolitik. Inisiatif ini menghubungkan lebih dari 70 negara dengan kepentingan politik, ekonomi dan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, masalah geopolitik seperti ketegangan perdagangan Tiongkok-AS, persaingan kepentingan antar negara di kawasan, dan kekhawatiran mengenai kedaulatan nasional dapat menghambat kemajuan Inisiatif Belt and Road (BRI) . Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi perhatian besar. Pembangunan infrastruktur yang besar-besaran dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk deforestasi, degradasi tanah, dan polusi air dan udara. 

Namun, Inisiatif Belt and Road (BRI) juga membawa banyak peluang signifikan bagi perekonomian global. Pertama, langkah ini menciptakan peluang investasi yang besar. Proyek infrastruktur "Belt and Road" memerlukan investasi dalam jumlah besar dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang berinvestasi. 

Selain itu, Belt and Road Initiative juga dapat membuka akses pasar baru bagi negara-negara peserta inisiatif tersebut. Ketika konektivitas regional semakin kuat, perdagangan antar negara di sepanjang Belt and Road kemungkinan akan meningkat secara signifikan, sehingga membawa manfaat ekonomi bagi semua pihak yang terlibat.

Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari peluang ini, tantangan yang ada harus diatasi dengan hati-hati. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek Belt and Road. Dengan mengurangi korupsi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, risiko terkait dengan proyek-proyek ini dapat dikurangi, sehingga memastikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi semua pihak yang terlibat. 

Selain itu, penting untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam pelaksanaan proyek-proyek BRI. Dengan memperhatikan dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur, kita dapat meminimalkan kerusakan lingkungan jangka panjang dan memastikan bahwa manfaat ekonomi jangka panjang dapat dinikmati oleh generasi mendatang. 

Di era kompleksitas geopolitik dan tantangan ekonomi global saat ini, Inisiatif Sabuk dan Jalan muncul sebagai inisiatif yang menjanjikan untuk mengubah lanskap ekonomi global. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari inisiatif ini, semua pihak yang terlibat harus mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan tidak hanya merupakan alat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, namun juga untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk mendapatkan manfaat dari inisiatif "One Belt, One Road". Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Melalui Inisiatif Belt and Road, Tiongkok mempunyai potensi untuk menjadi investor dan mitra dagang yang lebih penting bagi Indonesia. Inisiatif Belt and Road dapat membantu meningkatkan konektivitas infrastruktur Indonesia, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kereta api. 

Hal ini akan memudahkan pergerakan barang dan manusia serta meningkatkan konektivitas perekonomian dalam negeri. Selain itu, inisiatif "One Belt, One Road" juga dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang didukung oleh Belt and Road Initiative telah meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, sehingga memungkinkan industri pariwisata Indonesia berkembang pesat. Semakin banyak wisatawan dari Tiongkok dan negara lain yang dapat berwisata ke Indonesia, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun