Indonesia memiliki banyak sekali tujuan wisata. Baik wisata alam maupun buatan. Hal ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat apabila tepat dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial ekonomi dan fisik kawasan.Â
Pariwisata adalah suatu gejala sosial yang kompleks dan menyangkut manusia seutuhnya dan memiliki berbagai aspek seperti sosiologis, psikologis, ekonomis, ekologis, dan lain-lain. Aspek yang mendapat perhatian paling besar dan hampir merupakan satu - satunya aspek yang dianggap penting ialah aspek ekonomi. Dalam skala nasional, pengembangan pariwisata akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian suatu negara.
Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek fisik, sosial dan ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata.
Salah satu kawasan pariwisata budaya di Jawa Tengah dengan skala internasional dan sedang berkembang adalah Candi Borobudur di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Magelang berbatasan dengan kota besar seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Semarang. Kawasan wisata Candi Borobudur selalu berupaya meningkatkan kualitas kawasan dengan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana serta prasarana penunjang wisata. Hal ini bertujuan agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke dalam kawasan semakin meningkat.Â
Adanya perkembangan aktivitas pariwisata Candi Borobudur telah berpengaruh terhadap karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang berada di dalam kawasan wisata tersebut. Perubahan karakteristik sosial masyarakat terlihat dari perubahan kondisi tingkat migrasi dan tingkat kesenjangan sosial. Sementara untuk perubahan karakteristik ekonomi masyarakat dapat dilihat dari perubahan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan masyarakat, dan perubahan harga lahan.
Dampak sosial yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata menyangkut berbagai aspek perubahan sosial, moral atau perilaku, agama, bahasa, dan kesehatan.
Menurut Soekadijo (1997:23) dampak sosial ekonomi yaitu dampak negatif atau dampak positif yang timbul terhadap lingkungan sosial ekonomi dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat perkembangan pariwisata terhadap perubahan pekerjaan dan pendapatan masyarakat, pola pembagian kerja, kesempatan kerja dan berusaha.Â
Pada tahun 2013, terjadi perubahan penggunaan lahan di dalam kawasan candi borobudur yang di tandai dengan adanya penambahan atraksi wisata museum kapal dengan luas sebesar 0,8 hektar.Â
Selain itu perkembangan terjadi dengan adanaya penambahan lokasi pedagang kaki lima, di dalam kawasan pariwisata. Penambahan lokasi pedagang kaki lima di maksudkan agar warga sekitar kawasan wisata khususnya masyarakat desa borobudur yang belum mempunyai pekerjaan dapat berdagang dilokasi yang telah di sediakan.
Fasiltas pendukung pariwisata yang paling dominan keberadaanya yaitu penginapan dengan prosentase 96 persen. Keberadaan penginapan tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu fasilitas pendukung pariwisata yang paling penting, karena wisatawan baik domestik serta mancanegara ingin menikmati keindahan candi borobudur dalam waktu lama.Â
Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan banyak orang yang memanfaatkan peluang usaha tersebut untuk membuka penginapan di sekitar kawasan wisata candi borobudur atau di desa borobudur.