Andin lahir  lahir di keluarga yang sederhana,  Ayah Andin merupakan  seorang tukang bangunan dan ibunya  berjualan. Ibu Andin sedang berusaha untuk mencari pekerjaan baru sambil berjualan karena baru saja diberhentikan dari pekerjaan lamanya.Â
Andin sedang menempuh pendidikan SMA di  SMAN 17 Surabaya, Dulu, Andin sempat ragu ketika banyak teman-temanku bimbel sedangkan Ia tidak mengikuti bimbel.  Andin sangat takut tidak bisa karena pengetahuannya  mungkin kurang daripada kebanyakan temannya yang mengikuti bimbel. Selain itu, Andin juga merasa bahwa dirinya tidak bisa melawan rasa malas untuk belajar. Namun, dirinya memiliki banyak mimpi, sehingga Andin harus bisa melawan rasa malasnya meskipun sangat sulit.
Saat kelas 11, Andin merasa  Hingga pada kelas 11, aku merasa dirinya harus berubah menjadi lebih baik demi mimpi yang sedang diusahakan.
"Semua harus berubah, Mimpi harus selalu diusahakan. Aku sadar banyak habit buruk yang jika kuteruskan akan menghambat jalanku meraih mimpiku" Ungkap Andin
Akhirnya, pada semester 2 di kelas 11 Andin  berusaha mencari banyak informasi untuk mendapat kemudahan dalam meraih cita-citanya.  hingga pada suatu hari Andin berhasil mendapat beasiswa Youth Ekselensia Scholarship (YES) dari Dompet Dhuafa. Andin mengungkapkan sangat senang mendapat beasiswa YES.  Menurut Andin beasiswa YES ini sangat membantuku,  YES membantu dirinya untuk konsisten dalam belajar dan mencukupi kebutuhan finansial uang saku bulanan.
Selama di YES aku mendapat banyak hal baru, yang paling Andin suka adalah diberi bimbingan untuk membuat rencana masa depannya dengan spesifik. Sehingga  Andin belajar lebih giat selama kelas 12 karena ingin meraih banyak mimpi yang sudah ia tulis. Mimpi terdekat Andin saat itu  masuk dalam kategori siswa eligible dan lulus masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi. Namun, pada saat pengumuman eligible ternyata namaku tidak termasuk ke dalam 84 siswa IPA eligible.
Saat itu Andin berusaha untuk ikhlas dan berdoa agar diberi jalan terbaik lainnya. Andin yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Setelah Andin berusaha ikhlas, ternyata Andin masuk ke siswa dengan kategori eligible. Â Andin sangat bersyukur akan kabar baik tersebut dan menjadikan dirinya bersemangat lagi untuk mengejar mimpinya.
Awalnya Andin ingin masuk Sistem Informasi ITS. Tetapi Andin sadar, saat belum bisa untuk masuk ke sana, peluangnya bahkan tidak ada denga nilai rata-rata rapot yang hanya 88,14. Kemudian, Andin memilih jurusan yang hampir sama sesuai dengan minatnya yaitu terkait komputer. Â Alhamdulillah, Andin diterima di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan Teknologi Rekayasa Internet. Setelah di terima di kampus tersebut, Andin bertekad akan belajar dengan giat dan penuh semangat.
Dari kisahnya, Â Andin beranggapan bahwa kita tidak akan menang jika tidak memulai.
"Semangat! Kita tidak akan pernah menang, jika kita tidak pernah memulai. Aku selalu percaya bahwa Allah berdasarkan prasangka hambanya, maka selalu berprasangkalah yang baik. Semua tergantung kepada niatnya. Semoga aku dan kita semua penerima manfaat beasiswa YES dapat tumbuh dan berkembang jauh lebih baik. Terimakasih Youth Ekselensia Scholarship Surabaya." Tutup Andin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H