Libur Lebaran ini saya ingin sekali ke Bogor karena mau mencoba makanan Es Bubur. Makanan yang terdiri atas bubur sumsum, es krim, dan buah-buahan ini dijual di Rahat Cafe, Jalan Malabar 1. Nah, jadilah saya, kedua adik saya, Yudia dan Akbar, berangkat ke Bogor menumpang KRL. Naik commuter line jurusan Bogor dari stasiun UI dikenai Rp 7.000. Kami menunggu kereta lumayan lama. Kata Yudia, "Kalau naik kereta bareng Ni (uni) Ade pasti nunggunya lama...." Yah... nasip. Akhirnya, KRL yang kami tunggu datang juga. Ternyata, walaupun hari libur (atau justru karena hari libur?) kereta penuh sesak. Dari stasiun Bogor, perjalanan dilanjutkan dengan angkot 03 ke arah Baranangsiang dan kami berhenti di depan Plaza Pangrango. Di antara Plaza Pangrango dan Hotel Amira (kalau nggak salah) ada jalan kecil, yaitu Jl. Malabar. Kami menyusuri jalan itu. Tak lama setelah melewati Obonk Steak, sampailah di Rahat Cafe... yang ternyata tutup. Baru buka lagi tanggal 23 Agustus. Ya sudah, kita pakai rencana B: ke PIA apple pie. Menumpang angkot 09 kami berangkat ke Pia apple pie di Jalan Pangrango. Di jalan yang sama terdapat beberapa spot makan yang kelihatan menarik, seperti Klapertaart Huize, Chocolava, dan Kedai Kita. Jarak satu blok dari sana ada pula Macaroni Panggang dan Rumah Cupcake. Di PIA apple pie sebenarnya cukup ramai, tapi kebanyakan membeli untuk dibawa pulang karena tempat yang disediakan untuk makan di tempat tidak terlalu banyak. Hanya kira-kira cukup untuk 30 orang. Menu andalan di sana tentu saja apple pie. Pie tersedia dalam ukuran small, medium, dan large. Pie yang ada bukan cuma apple pie, ada pula chicken pie, cheese pie, chocolate pie, dan strawberry pie. Selain pie, ada juga pisang bakar dan combro. Saya pesan apple pie small yang berbentuk hati Rp 31.000, pisang bakar keju Rp 17.000, air mineral botol Rp 6.000, dan combro Rp 4.000 (gede bener, dan oncomnya banyak plus enak). Pisang bakar kejunya (sepertinya) berbahan baku pisang tanduk dan rasanya enak karena pisang yang dipakai sudah matang. Apple pie yang kelihatannya kecil itu ternyata cukup mengenyangkan untuk dua orang. Kulit pie yang cukup tebal membungkus selai apel yang juga tebal ("Ini apple pie, kan? Kok rasanya mirip nanas?" kata saya pada Yudia. Yudia bilang tidak ada menu pineapple pie. Jadi, itu pasti apple pie. Mungkin harusnya mereka mempertimbangkan memakai apel asli daripada selai untuk meyakinkan "orang-orang berlidah kurang jenius" seperti saya) Nah, selesai dengan apple pie (yang entah kenapa mirip nanas) saya dan kedua anak buah lanjut ke Botani Square karena adik saya, Yudia, perlu membeli Face Oil Tea Tree. Face Oil itu diproduksi IPB (almamater Yudia)dan dijual di Serambi Botani yang ada di Botani Square, Gandaria City, Kalibata City, Teras kota, Mall Artha Gading, Mall Alam Sutera, dan Kota Kasablanka. Serambi Botani menjual produksi IPB yang terdiri atas bahan pangan (beras organik, mie tomat, mie wortel, mie bayam, beras merah, macam-macam kacang-kacangan, kopi) dan kosmetik (sabun cair tanpa detergent, sabun rempah, minyak pijat, essential oil, krim wajah, dll). Kalau mau tahu lebih lanjut, klik saja link ini. Mall Botani Square cukup ramai. Diskon di mana-mana. Karena tidak tahan dengan keramaian (dan godaan belanja sementara kantong sudah tipis) kami bertiga kakak-adik langsung 'cabut'. Sebelum ke stasiun, kami ngaso dulu di Taman Koleksi, juga masih properti IPB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H