Mohon tunggu...
Just Me
Just Me Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Istana Versailes (Perancis)

4 Mei 2012   09:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap negara di dunia selalu memiliki istana kenegaraan. Ada yang memiliki halaman yang indah nan luas, sementara yang lainnya lebih mengandalkan kemewahan ornamen interior dan eksterior serta corak arsitektur bangunannya. Château de Versailles –yang terletak di pinggiran kota Paris—adalah salah satu dari kastil sekaligus istana yang menggabungkan semua unsur tersebut: mewah, indah, sekaligus luas. Mari nikmati keindahannya melalui artikel ini.

Versailles (baca: versaiyé), sebenarnya adalah nama sebuah kota kecil di Prancis atau Perancis, kurang lebih berjarak 18 km arah barat daya Paris. Seiring berjalannya waktu dan dengan adanya pengembangan kota Paris, maka saat ini Versailles telah menjadi sebuah kota satelit dari Paris. Para pengunjung bisa dengan mudah mencapai kota kecil ini dengan menumpang RER (sejenis tram/metro) nomor C7 dari pusat kota Paris dalam waktu tak lebih dari 30 menit. Apa yang menjadi daya tarik utama dari kota ini jelas tak perlu dipertanyakan lagi. Anda bisa menyaksikan sebagian keindahan komplek istana ini melalui foto-foto yang ada di halaman ini. Lebih dari 10 juta turis dari seluruh dunia yang berkunjung ke Paris, selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke situs bersejarah yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu ‘World Heritage Site’ ini.

Istana yang satu ini WAJIB dikunjungi untuk mereka yang melakukan perjalanan, wisata, liburan, traveling ke Paris dan/atau Prancis/Perancis karena merupakan salah satu icon wisata terpenting milik negara Prancis. Kastil yang dibangun pada 1624 oleh Raja Louis XVIII ini awalnya hanya difungsikan sebagai tempat peristirahatan sementara untuk raja beserta rombongan setelah selesai menyalurkan hobi berburunya. Baru ketika Raja Louis XIV naik tahta, pada tahun 1661 Chateau de Versailles dijadikan tempat kediaman resmi raja Prancis. Pembangunan istana ini memakan waktu 40 tahun, di bawah pimpinan arsitek Le Van (1612-1670). Namun demikian, proses pembangunan istana dan juga perluasan arealnya semakin menjadi-jadi untuk memenuhi permintaan permaisuri Louis XIV, Maria Antoinette yang terkenal sangat borjuis dan menyukai kemewahan. Pembangunan istana yang terkenal akan kemewahannya ini  –yang sebagian besar dibiayai dengan memeras dan melipat gandakan pajak rakyat—akhirnya memicu terjadinya Revolusi Prancis pada 1789 yang merubah wajah politik Prancis dari monarki absolut menjadi republik. Hingga saat ini, komplek istana prestisius tersebut mempunyai lebih dari 1300 ruangan. Luas areal kebun dan tamannya yang didesain dan dikerjakan oleh arsitek kenamaan Le Notre mencapai lebih dari 100 hektar.

Dan ketika tahun 1837 istana Versailles dijadikan museum nasional oleh pemerintah setempat, semenjak saat itulah arus kunjungan turis mancanegara seakan tak pernah habis mendatangi tempat ini  Jika Anda tertarik untuk berkunjung, sebaiknya datanglah pada pagi hari (usahakan untuk menghindari hari Minggu, karena tempat ini biasanya sangat padat). Bersiaplah untuk antre di loket penjualan tiket selama minimal 30 menit (dan membayar entrance fee 10 Euro/orang) sebelum Anda bisa menikmati keindahan berbagai ruangan yang ada di dalam bangunan istana tersebut maupun berkeliling halamannya yang luas dan mengagumkan. Demi keamanan, saat ini ruangan yang dibuka untuk kunjungan turis sengaja dibatasi, yang terdiri atas Drawing Room of Plenty, Venus Drawing Room, Diana Drawing Room, Mars Drawing Room, Mercury Drawing Room, Apollo Drawing Room, War Drawing Room.

Salah satu ruangan terindah yang dibuka untuk kunjungan turis adalah Hall Of Mirrors yang benar-benar tampil mewah dengan hiasan beraneka jenis dan ukuran lampu kristal yang bergantungan di langit-langit ruangan serta berbagai ornamen dan hiasan yang konon dilapisi emas murni. Ruangan ini sekaligus pula menjadi saksi sejarah dengan ditandatanganinya Perjanjian Versailles pada tahun 1919 yang mengakhiri kecamuk Perang Dunia I yang melanda Eropa pada 1914-1919, sekaligus menjadi bibit perseteruan babak baru yang berpuncak pada Perang Dunia II (1940-1945). Untuk panduan lengkap dalam bahasa Indonesia ke Paris dan Perancis/Prancis, dan berkonsultasi GRATIS mengenai rencana perjalanan Anda ke Paris atau Perancis, silakan baca panduannya di: TravelHemat Paris >> klik Di Sini! TravelHemat Perancis >> klik Di Sini! Jika Anda memiliki akun Facebook, Twitter atau Google+, silakan share artikel ini kepada teman-teman Anda. Siapa tahu mereka membutuhkannya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun