Mohon tunggu...
xxxxx xxxxx
xxxxx xxxxx Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Penulis Paruh Waktu

xx xxxx xxxx

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliah atau Ternak Lele? Begini Penjelasan Ilmiahnya

30 Januari 2021   11:31 Diperbarui: 30 Januari 2021   16:53 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh merdeka(dot)com

Setelah lulus SMA/SMK Sederajat, banyak siswa dihadapkan dengan pilihan yang rumit dan pelik. Tentang bagaimana memilih langkah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Banyak faktor yang membuat siswa mengurungkan niat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sehingga muncul ide-ide untuk memulai usaha di sektor peternakan.

Salah satu ide paling populer adalah ternak lele. Ikan Lele  (Clarias) memang menjadi primadona masyarakat indonesia. Potensi pasar ikan lele bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang. Tanpa perlu pendapat ahli ekonomi ternama, semua masyarakat sepakat bahwa lele sangat potensial dari segi nilai ekonomi.

Peluang bisnis budidaya lele punya prospek yang sangat menggiurkan untuk menambah pendapatan sampingan maupun utama. Apalagi, lele memiliki permintaan yang cukup besar dari rumah makan sampai potensi ekspor.

Bahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong para pengusaha lele untuk menggarap peluang pasar ekspor. Pasalnya, kawasan Asia pada 2020 diprediksi kekurangan pasokan Lele hingga 26 juta ton (Dirjen Perikanan Budidaya KKP, 2019).

Menurut data Dirjen Perikanan Budidaya KKP, pada 2019. Slamet Soebjakto sempat mengatakan, telah menyiapkan sejumlah dukungan untuk para budidaya lele berupa, tim penyuluhan, jaminan ketersediaan induk unggul, serta menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) baik melalui bank maupun program kemitraan BUMN.

Selain dukungan dari pemerintah, bisnis budidaya lele punya daya tarik besar untuk digeluti seperti, modal yang ramah kantong, perawatan mudah, hingga bisa panen dalam 3 bulan.

Apakah ternak lele dapat menggantikan peran kuliah?

pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. ( Prof. Dr. H. Mahfud Yunus, 1986).

Dari penjelasan Prof. Dr. H. Mahfud Yunus dapat diambil kesimpulan sementara bahwa ternak lele memang dapat meningkatkan keilmuan, terutama bidang peternakan dan perdagangan.

Namun jika dilihat secara utuh, ternak lele membuat siswa hanya memiliki kemampuan terbatas saja. Bagi siswa yang tidak memiliki minat dan bakat dalam bidang peternakan dan perdagangan, tentu tidak akan menikmati proses dan hasil dari usaha ternak lele.

Terbatasnya PTN dan Sekolah Kedinasan

Citra PTN dan sekolah Kedinasan memang jauh melambung diatas semua PTS, sehingga banyak siswa yang memilih gapyear sambil ternak ikan lele, daripada harus kuliah di PTS. Umum nya PTN dan sekolah kedinasan memiliki biaya lebih terjangkau, akreditasi unggul, fasilitas lebih baik dan beberapa keunggulan lain.

Namun jika kita telisik lebih jauh lagi, banyak PTS yang menawarkan biaya kuliah sangat terjangkau dan fasilitas memadai, akreditasi unggul. Oleh karena itu, para siswa harus mencoba aktif mencari prodi yang di minati di PTS.

Siswa sebaiknya jangan ragu untuk meminta bantuan kakak tingkat dan guru BK. Lokasi dan prodi yang dibuka serta akreditasi bisa di akses di www.banpt.go.id . Siswa harus jeli memilih prodi yang cocok untuk dirinya, lokasi kampusnya, biaya kuliah serta akreditasinya.

Faktor Biaya

Tidak semua siswa SMA/SMK Sederajat lahir di lingkungan keluarga yang sejahtera dan selalu swasembada. Karena hal itulah sejumlah siswa memilih untuk menunda kuliahnya. Jika keadaan memang sangat sulit, siswa bisa mencoba daftar bidikmisi (KIP Kuliah) melalui sekolah.

Jika hal tersebut tetap belum memungkinkan, siswa dapat mencoba ternak ikan lele atau jenis pekerjaan lainnya, namun jangan lupa Indoensia memiliki Universitas Terbuka yang menawarkan kuliah jarak jauh dengan banyak program studi terakreditasi, kamu dapat tetap bekerja sambil melangsungkan kuliah, dengan biaya terjangkau. UT bahkan menawarkan beasiswa penuh tanpa syarat lewat jalur SNMPTN 2021.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Kepegawaian (BKN RI). Alumni UT paling banyak seleksi lolos CPNS tahun 2020, yaitu sejumlah 9.436. mengungguli alumni Universitas Indonesia, IPB, ITB dan kampus lainnya.

Kampus-kampus dibawah kemenag UIN, IAIN, STAIN umumnya juga menawarkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sangat terjangkau. Hal serupa juga dapat di temui di semua kampus PGRI, Muhammadiyah, Kampus NU. Biasanya menawarkan skema pembayaran UKT dengan dicicil/ diangsur. Baik di kelas reguler maupun kelas karyawan (kuliah sore-malam).

Gambar: Logo UT oleh Beritasatu(dot)com
Gambar: Logo UT oleh Beritasatu(dot)com

Kuliah dan ternak lele bisa berjalan beriringan

Indonesia memiliki banyak jenis perguruan tinggi, beberapa perguruan tinggi membuka kelas (Kampus) di kabupaten, kelas jarak jauh dan kelas karyawan (kuliah sore-malam). Artinya para siswa tetap bisa melakukan usaha ternak lele-nya sambil melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Tentu setiap siswa menghadapi kesulitannya masing-masing, dalam melangkah menuju pendidikan tinggi / kuliah. Tapi segala kesulitan bisa teratasi atau minimal sedikit jadi lebih mudah ketika siswa mendapat informasi tentang seluk beluk pendidikan tinggi ? kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun