Mohon tunggu...
Gravitasi
Gravitasi Mohon Tunggu... -

- Memunguti keping demi keping kebahagiaan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sentuhkan Kertas Lakmus di Hatinya ‘tuk Kenali Cinta Si Dia

26 Agustus 2015   20:43 Diperbarui: 26 Agustus 2015   23:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa persiapan apa pun mendadak seseorang menyatakan cintanya pada kita. Bahagiakah kita? Atau justru galau? Rasa tak percaya berkecamuk. Atau sedang tak ingin menjalin hubungan kasih saja? Ambigu yang menggantung, was-was mengulangi kesalahan masa lampau? Berkecamuk beragam rasa dan tanya.

Bukan hal mudah memang untuk menerima cinta seseorang. Atau juga, jika harus menolaknya. Bagai lirik lagu “How deep is your love?” mengalun.

Seberapa dalamkah cintanya pada kita? Betulkah dia sosok yang akan menjaga alam mimpi dan alam nyata kita? 

Alhasil, kita membutuhkan langkah yang lebih jauh untuk mengidentifikasi keseriusan cintanya.

Tips:

Carilah sehelai kertas lakmus asmara.

Letakkan pada celah tulang-tulang rusuknya, ya tepat di jantung hatinya.

Definisi kertas lakmus:

Suatu kertas yang terbuat dari bahan kimia dan akan berganti warna ketika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa.

Warna yang dihasilkan sangat signifikan dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang diujikan.

Contoh dari kertas lakmus asmara:

Kertas tersebut sesungguhnya bisa berupa apa saja, bisa dari membaca kata-katanya, tindakan-tindakannya. Akan beroleh sendiri bentuk pengejawantahannya.

Terkadang sang waktu juga bisa menjelma fungsi, menjadi kertas penguji renjana itu.

Kertas lakmus yang spiritual juga terkandung dalam jawaban doa-doa yang kita panjatkan padaNya.

Amati perubahan warnanya:

1. Jika kertas lakmus cinta ini berubah rupa menjadi merah, pertanda derajat asam yang tinggi. Cecaplah, rasanya masam, memicu berkedip-kedipnya sebelah mata, aii.. selayaknya sinyal ‘genit’. Hanya mengajak fun sesaat?

Rasa kecut itu berada pada level 0-7 dari skala total 14. Kadarnya yang rendah pertanda tidak begitu indah cintanya, hanya merindu cinta sesaat, bak sebuah mainan belaka?

Asam membuat gigi berkeriut, mengkerutkan nyali, untuk mengenalnya lebih lanjut. Bukan begitu? Bahkan acid ini mampu meluluhkan besi sekalipun, dengan cara korosif (karat). Wah, apalagi terhadap hati ini, yang bukan terbuat dari besi.

2. Adapun andai kertas lakmus cinta bertransformasi menuju warna kebiruan, ini akan mengacu pada sifat cinta yang ‘basa’. Karakternya licin, bagai sabun, bahkan kerap memberi rasa pahit. Ups. Skalanya berada antara 7-14.

3. Ketika indikator kertas penetap kadar kasih ini menunjuk angka tepat di pertengahan skala, yakni pada angka 7, maka karakternya terefleksi sebagai garam, dengan rasa asin gurih.

Bisa jadi melambangkan kesetimbangan, karena tak asam juta tak basa. Hmm, isbat dari cinta yang stabil dan tak berfluktuasi? Hopefully, sih. Apalagi lebih jauh lagi, digambarkan zat senyawa ini mampu menghantarkan listrik (cinta).

  

Telah kau tetapkan kertas lakmus kasih itu, kini celupkan pada kalbu lamaran cintanya. Isbat pun dimulai, perlahan warnanya ‘kan berganti.

Kau temukan, apa ronanya?

Tulisan ini hanya bersifat metaforik belaka, sekadar untuk melipur hati.

Gambar 1. 

Gambar 2.

Gambar 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun