Mohon tunggu...
Binsar Antoni  Hutabarat
Binsar Antoni Hutabarat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis, editor

Doktor Penelitian dan Evaluasi pendidikan (PEP) dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Pemerhati Hak-hak Azasi manusia dan Pendidikan .Email gratias21@yahoo.com URL Profil https://www.kompasiana.com/gratias

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Kematian Karena Covid-19 di Jerman Relatif Rendah?

29 Maret 2020   17:18 Diperbarui: 29 Maret 2020   17:56 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tentu setuju bahwa makin banyak penduduk pada usia kerja yang tinggal dalam keluarga besar, maka makin cepat virus menyebar pada seluruh keluarga itu, dan juga pada keluarga-keluarga yang melakukan kontak dengan orang positif terinfeksi virus corona. Ini dapat dipahami bahwa penduduk usia kerja memiliki mobilitas yang tinggi, akibatnya kemungkinan terpapar virus corona semakin besar dibandingkan mereka yang tetap tinggal di rumah.

Jerman yang penduduknya umumnya adalah keluarga kecil tidak mengalami kesulitan dalam menjaga jarak fisik baik di ruang publik maupun dalan keluarga kecil mereka. Berbeda dengan Italia dan Spanyol, sebuah keluarga sering terdiri dari beberapa generasi yang masih tinggal dalam satu rumah, struktur masyarakat seperti di Italia dan Spanyol  juga ada di Indonesia.

Kunci sukses yang ketiga adalah penduduk Jerman jarang berkumpul sedangkan penduduk di Italia dan Spanyol gemar berkumpul serta menghabiskan waktu bersama-sama dalam kelompok besar. Masyarakat Indonesia harus waspada, karena kegemaran masyarakat Italia dan Spanyol untuk berkumpul juga menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bahkan mungkin kegemaran berkumpul itu menjadi budaya yang melekat pada setiap suku yang ada di Indonesia.

Kunci sukses keempat Jerman adalah dalam hal kesiapan pemerintah Jerman menghadapi penyebaran virus corona dibandingkan negara-negara Eropa. Kesiapan pemerintah Jerman terlihat dari cepatan pemerintah Jerman melakukan deteksi dini terhadap warganya yang terpapar corona. Kesiapan pemerintah jerman menghadapi corona dengan kecepatan deteksi dininya memungkinkan pemerintah Jerman memiliki waktu yang cukup untuk merumuskan kebijakan yang tepat dengan dukungan data yang cukup, yang didapatkan melalui banyaknya diagnosis laboratorium terkait Covid-19 dibandingkan negara-negara Eropa lain yang tampak tidak siap membendung wabah corona. 

Kunci sukses kelima adalah pemerintah jerman mempunyai fasilitas pelayanan yang memadai untuk korban corona. Sebelum menghadapi serbuan pasien covid-19, pemerintah Jerman telah mempersiapkan kapasitas laboratorium dan perawatan intensif pasien corona yang baik. Itulah sebabnya kita tidak mendengar tenaga medis di Jerman kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) ketika menangani pasien positif terinfeksi virus corona.

Kesiapan Jerman menghadapi corona sejatinya juga terjadi di Asia. Itulah sebabnyapada beberapa negara Asia korban meninggal juga relatif rendah dibandingkan di Spanyol dan Italia, demikian juga yang terjadi di Amerika. Negara yang saat ini menjadi negara dengan orang terinfeksi corona terbanyak di dunia. Indonesia perlu belajar dari Jerman agar untuk menekan tingkat kematian korban positif terinfeksi corona.

Negara-negara di Asia seperti juga Indonesia, sebenarnya memiliki keuntungan dibandingkan negara-negara Eropa, beberapa negara di Asia sudah belajar dari epidemi SARS tahun 2003 sehingga beberapa negara-negara Asia itu sudah memiliki infrastruktur dan prosedur kesehatan yang berfungsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun