Mohon tunggu...
Binsar Antoni  Hutabarat
Binsar Antoni Hutabarat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis, editor

Doktor Penelitian dan Evaluasi pendidikan (PEP) dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Pemerhati Hak-hak Azasi manusia dan Pendidikan .Email gratias21@yahoo.com URL Profil https://www.kompasiana.com/gratias

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Desa Tanggap Virus Corona, Alternatif "Logic Model"

26 Maret 2020   18:45 Diperbarui: 27 Maret 2020   01:50 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Puncak penyebaran virus corona di Indonesia diperkirakan akan berlangsung pada bulan April hinga Mei. Pada masa itu dikuatirkan akan terjadi ritual mudik tahunan yang secara bersamaan akan terjadi penyebaran virus corona ke desa-desa tujuan.

Memang pemerintah dan banyak perusahaan tidak akan menyelenggarakan mudik gratis pada tahun ini, tapi itu bukan berarti sama sekali tidak akan terjadi arus mudik ke desa-desa. Pertanyaannya sekarang, bagaimana desa-desa mempersiapkan diri untuk membendung penyebaran virus corona ke desa-desa? 

Desain desa tanggap bencana" logic model" yang saya tawarkan ini merupakan alternatif yang bisa dipersiapkan aparat desa bersama masyarakat desa.

Desain "logic model" desa tanggap darurat corona setidaknya terbagi dalam tiga komponen, yakni Komponen Input, Komponen Proses, dan Komponen Output. Untuk lebih menyempurnakan ini perlu ditambahkan Komponen Context.

Komponen Input. Setidaknya terdiri dari tiga kelompok, yakni kelompok sumber daya manusia, Dana dan Fasilitas medis, serta Metode. Kelompok sumber daya manusia terdiri dari Aparat pemerintah desa, Tenaga medis, Relawan desa tanggap corona ( relawan medis dan non medis), dan Perwakilan keluarga. 

Kelompok Input kedua terdiri dari fasilitas medis, ruang Rapid Test, Ruang Perawatan awal, dan Ruang isolasi, dan dana desa yang telah disiapkan pemerintah juga dana yang dapat dihimpun dari relawan desa.

Komponen Input ketiga adalah Metode  atau strategi  "logic model" desa tanggap darurat corona, komponen ini mesti dipersipkan dengan baik dan berelasi erat dengan komponen-komponen input lainnya yang tersedia. Ketiga Komponen  Input ini harus dipersiapkan  secara baik karena akan memengaruhi pelaksanaan perlindungan desa dari ancaman corona.

Komponen Proses. Untuk menjamin proses yang baik dari strategi desa tanggap bencana disini perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi ini bertujuan agar standar, strategi yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik.

Monitoring harian, mingguan bulanan harus dilakukan, dan kemudian berdasarkan monitoring tersebut dilakukan evaluasi untuk meningkatkan standar perlindungan terhadap masyarakat desa pada darurat corona.

Pemeriksaan hasil atau output dalam hal ini harus didasarkan monitoring yang serius untuk memeriksa apakah tujuan perlindungan desa dari corona telah berjalan optimal atau belum. Apabila implementasi dari desain desa tanggap bencana "logic model" disiapkan dengan baik maka diharapkan desa-desa dapat membentengi dirinya dari serbuan virus corona yang kemungkinan datang bersama pemudik.

Hal yang perlu diperhatikan untuk efektifitas perlindungan desa menggunakan "Logic Model" adalah pemahaman Konteks, baik itu berupa lingkungan desa, dalam hal ini denah desa, tempat-tempat pemantauan harus digambarkan secara jelas, demikian juga pintu masuk  dan pintu keluar tempat monitoring terhadap pengunjung ke desa tersebut. 

Disamping itu pemahaman kebijakan pemerintah terkait penanganan darurat corona terkait "sosial distancing" atau "phisical distancing", yakni hal menjaga jarak fisik aga terhindar dari  penularan virus corona perlu disosialisasikan secara terus menerus bersamaan dengan strategi desa tanggapmvirus corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun