Masyarakat Indonesia perlu memperhatikan perubahan prediksi model penyebaran virus corona  yang awalnya dalam salah satu artikel yang dimuat di situs resmi ITB pada Rabu (18/3/2020) mengalami puncaknya pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020 dengan kasus harian baru terbesar berada di angka sekitar 600, telah mengalami perubahan proyeksi.
Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), berbeda dengan proyeksi awal memprediksi, penyebaran Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncak pada minggu kedua atau ketiga April dan berakhir akhir Mei atau awal Juni. Prediksi itu berdasar hasil simulasi dan pemodelan sederhana prediksi penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB.
Terkait dengan perubahan prediksi model penyebaran virus corona di Indonesia Dr. Nuning Nuraini, salah satu tim peneliti yang melakukan simulasi, menjelaskan bahwa saat dia menuliskan prediksi awal didasarkan pada data update per tanggal 14 Maret 2020. Indonesia masih berada di titik 96, lalu difitting data dari beberapa negara yang saat itu sudah terlebih dahulu memiliki data, dan pelakukan penanganan pencegahan (lihat Kompas.com, Senin, 23/3/2020).Â
Lebih lanjut Nuning menjelaskan, Korsel memiliki selisih data terbaik dibanding yang lain. Sehingga dipilih model data Korsel. Jadi kecocokannya dilihat dari selisih error perhitungan. Padahal Korea telah melakukan penanganan yang cukup massive, dan Indonesia masih belum melakukan penanganan secara massiv. Jadi wajar jika terjadi perubahan prediksi model penyebaran virus corona. Dan yang lebih penting lagi, masyarakat Indonesia perlu menerapkan social distancing secara ketat, jika tidak bukan mustahil penyebaran virus corona melebih apa yang telah diprediksi.
Kita tidak boleh menganggap enteng penyebaran virus corona dan dampak yang diakibatkan. Korban meninggal akibat corona di negeri ini terus bertambah. Kita paham mengapa DPR sebagai wakil rakyat dan rentan tertular virus corona seakan menuntut hak khusus, yang kemudian menjadi polemik ditengah masyarakat. Singkatnya, tak ada jalan pintas, kita mesti bekerja bersama memerangi corona serta memikirkan strategi menyerang untuk mengakhiri ancaman corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H