Mohon tunggu...
Gratcya Francoice Therese
Gratcya Francoice Therese Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Terima kasih sudah berkunjung! Kalian luar biasa. Love u gais.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melayani Melalui Musik, Membangun Kebersamaan dalam Komunitas!

18 Maret 2021   16:08 Diperbarui: 18 Maret 2021   16:14 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti pembahasan pada tulisan sebelumnya, kali ini masih membahas tentang EPIX Community "Christian Music Production". Komunitas ini merupakan komunitas musik online, dimana mereka baru saja dibentuk pada 14 Juni 2020 saat masa pandemi.

Komunitas ini sangat menarik karena cara "menjaring" anggota yang unik yaitu melalui Webinar Workshop. Setelah webinar pun mereka diberikan project untuk menghasilkan suatu karya. Setelah menyelesaikan project itu, mereka akan mempelajari hal-hal lanjutan dari apa yang telah mereka produksi. Komunitas ini memiliki sasaran yaitu anak muda, karena mereka menganggap anak muda masih lebih cepat dalam menerima dan menyerap ilmu yang diberikan. Selain itu, dapat dikatakan tingkat kreatifitasnya masih sangat tinggi sehingga masih bisa lebih berinovasi dengan ide-ide kreatif yang dimiliki.

Epix community juga memiliki banyak kegiatan rutin, misalnya Webinar Class, Prayer On Air, Video Single, Community Gathering, Praise And Worship, Content, Single, dan Epix Life Club. Mereka juga sedang merencakan suatu kegiatan yaitu Epix Charity. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika komunitas ini bukan hanya untuk belajar dan berkarya dalam hal produksi musik, tetapi mereka juga saling sharing, berkumpul dan berdoa, meskipun lewat sosial media (berbasis online). Mendengar cerita dari anggota komunitas ini, membuat saya tertarik untuk mengikuti salah satu kegiatan dari Epix community. Dengan anggota komunitas yang memiliki talenta atau kemampuan yang luar biasa mengenai musik dan produksi musik, komunitas ini pun akan semakin berkembang. Kendala pasti ada, karena komunitas ini dibentuk pada masa online, sehingga komunitas ini masih online. Mereka berkarya dari rumah masing-masing. 

Pada saat melakukan wawancara dengan anggota dari EPIX Community ini, saya merasa diterima dengan baik dan disambut dengan hangat. Mereka siap membantu dan memberikan informasi kepada saya sesuai dengan keadaan komunitas dan apa yang terjadi selama komunitas berdiri. Beberapa waktu lalu, saya dan rekan saya telah menceritakan beberapa hal mengenai EPIX Community melalui Live Instagram. Muncul berbagai macam pertanyaan menarik dari teman-teman yang menonton Live Instagram tersebut, sehingga saya dan rekan saya akan menanyakan atau menggali lebih lanjut berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan tersebut.  Dengan penerimaan yang baik dari anggota komunitas dan kegiatan-kegiatan yang menarik, membuat rekan saya berencana untuk lebih dekat dengan komunitas yaitu ikut bergabung dalam komunitas EPIX.

Pada saat ini kami belum bisa melakukan kunjungan lapangan secara offline, dikarenakan komunitas ini merupakan komunitas online dan sekarang masih dalam masa pandemi, sehingga kami hanya bisa melakukan 'kunjungan' online melalui sosial media. Berdasarkan hasil wawancara beberapa waku lalu, akan dilakukan penyaringan atau pemilahan data. Pemilahan atau penyaringan data ini bermaksud untuk melihat apa saja hambatan atau masalah yang muncul dalam interaksi komunitas.

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kendala pasti ada karena komunitas ini dibentuk pada masa pandemi (online), sehingga komunitas ini masih online. Kami akan melihat hambatan atau masalah apa yang menjadi perhatian khusus dari anggota komunitas dan juga menarik perhatian kami untuk bersama-sama mencari ujung permasalahan atau hambatan ini. Hambatan atau masalah yang ada pun tentunya disebabkan oleh beberapa faktor dan tidak terjadi begitu saja. Sehingga, dalam mencari ujung atau akar masalah harus melalui beberapa tahapan atau proses. Misalnya, strategi dan teknik. Melalui strategi dan teknik, sangat diharapkan untuk menemukan akar permasalahan dengan mudah dan tepat.

Setelah melalui beberapa tahapan atau proses dan menemukan akar permasalahan atau hambatan, maka akan dilihat mengapa 'hal' tersebut menjadi masalah dalam komunitas? Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah? Strategi atau teknik apa yang digunakan agar masalah atau hambatan tidak terjadi lagi di kemudian hari? dan siapa yang bertanggung jawab atas masalah tersebut?

Untuk menjawab hal-hal tersebut, dibutuhkan pelaksanaan dan bukan hanya sekadar rencana. Tentunya, dalam pelaksanaan tidak selalu berjalan mulus karena pasti akan memiliki kendala juga. Sehingga, setelah dilaksanakannya kegiatan ini haruslah dilakukan evaluasi atau melihat kembali hal-hal apa saja yang sekiranya kurang tepat dan dapat diperbaiki. Dari hal-hal yang diperoleh dari pelaksanaan dan hasil evaluasi, kemudian akan menjadi bahan refleksi bersama dengan komunitas mengenai hambatan atau masalah yang terjadi.

Dengan mencari tahu akar masalah melalui proses menggali, mendiskusikan dan mengevaluasi, berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi bersama dengan komunitas nantinya,  diharapkan dapat membawa pengaruh atau dampak positif bagi komunitas dan lingkungan sekitar.  Hasil yang didapatkan dari komunitas akan terus dikembangkan dalam perjalanan komunitas kedepannya dan akan terus diterapkan untuk kemajuan dan kekonsistenan komunitas. Hal ini akan menjadi pengalaman yang sekiranya berkesan bagi setiap anggota komunitas, saya dan rekan saya.

Daftar Pustaka

Riadi, M. (2019). Pengertian, Unsur dan Bentuk Komunitas. Diakses pada 18 Maret 2021 dari https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-unsur-dan-bentuk-komunitas.html.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun