Mohon tunggu...
Arita Nugraheni
Arita Nugraheni Mohon Tunggu... -

Journalist//Die for par excellence of Marxist

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Streples dan Maknanya Setelah Anak Kuliah Putus Cinta

15 Desember 2016   16:41 Diperbarui: 16 Desember 2016   20:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak Ada Kamu Hari Ini

Lalu saya rindu menjadi sangat udik. Saat tidak tahu siapa itu Foucault, siapa itu Baudirillard, Sartre, atau mungkin Ben. Sangat udik sehingga ada ruang yang teramat lebar, ada telinga yang teramat mendengar untuk cerita-cerita sebelum kami akan turun tidur. “Ada baiknya kita punya papan tulis sehingga kamu bisa menerangkan konstelasi itu,” kataku...

Saya rindu memiliki gawai beresolusi rendah sehingga tidak ada gambar lain yang lebih samar dibandingkan senyumnya. Sudah jarang sekali ia tersenyum. Sudah jarang sekali saya menggigiti jarinya yang lentik, yang mriyayeni...yang jika dipadu dengan senyumnya itu mebuatku merasa seperti finger board. Diayun, dihentakkan ke atas, ke bawah, dilepaskan, ditangkap lagi, terus dan terus.

Pada akhirnya kami tidak menjanjikan apa-apa. Tidak ada bunga, tidak ada kejutan ulang tahun, tidak ada parfum mahal, tidak ada. Tidak pernah ada yang terwujud diantara kami kecuali sempat saling mencintai. Berengsek!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun